Semangat Inklusif Muhammadiyah: Dari Pantun Laura ke Aksi Nyata Pemuda Muhammadiyah

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Keteladanan dalam keberagaman kembali ditunjukkan Muhammadiyah. Setelah kisah viral Laura Amandasari—mahasiswi Kristen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)—yang mendapat beasiswa S2 berkat pantun menyentuh di forum akademik, perhatian kini beralih ke Sumatera Barat, tempat di mana nilai-nilai serupa dijalankan oleh kader muda persyarikatan.

Ade Herdiwansyah, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumbar, menyambut hangat kisah Laura sebagai simbol bahwa nilai-nilai persyarikatan membuka ruang seluas-luasnya bagi siapapun yang berkomitmen pada ilmu dan kemanusiaan.

“Apa yang dialami Laura adalah bukti nyata bahwa Muhammadiyah bukan hanya organisasi dakwah, tapi juga rumah bagi semua orang yang mencintai ilmu pengetahuan, tanpa melihat latar belakang keyakinan,” ujar Ade dalam wawancara di Padang, Minggu (13/7).

Ade, yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Siber Muhammadiyah (USM) Program Studi Informatika, menegaskan bahwa Muhammadiyah melalui berbagai amal usahanya mengedepankan meritokrasi dan nilai kemanusiaan universal.

“Di Muhammadiyah, yang dihargai adalah kerja keras, kejujuran, dan dedikasi. Pantun Laura hanyalah pintu masuk menuju percakapan yang lebih besar tentang inklusivitas dan keberadaban dalam dunia pendidikan,” tambahnya.

Fenomena ini mempertegas pergeseran paradigma organisasi keislaman modern yang lebih terbuka, progresif, dan berdampak lintas batas. Dalam konteks Sumatera Barat, Ade mendorong agar generasi muda Muhammadiyah terus mengedepankan narasi keberagaman dan kolaborasi.

“Sudah saatnya kita menampilkan wajah Islam yang mencerahkan, bukan membatasi. Saya percaya semangat Laura dan para pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia akan menjadi energi perubahan bangsa ini,” tutupnya.

Muhammadiyah, melalui kader-kader mudanya, kembali menunjukkan bahwa kekuatan moral, intelektual, dan keberagaman adalah modal utama menuju masa depan Indonesia yang inklusif dan berkemajuan.

Related posts