Seorang Petani ditemukan Meninggal Dunia disebuah Pondok Kebun Kelapa Sawit di Nagari Kapa Pasbar

  • Whatsapp

PASAMAN BARAT – Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia disebuah pondok yang berada di area perkebunan kelapa sawit miliknya di Jorong Kapa Utara, Nagari Kapa, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

“Benar, korban diketahui bernama Kalidi (60), ditemukan dalam keadaan meninggal dunia disebuah pondok kebun kelapa sawit miliknya,” ujar Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto melalui Kapolsek Pasaman AKP Zulfikar, saat dikonfirmasi wartawan Minangkabaunews.com.

Diterangkan, korban merupakan warga Jorong Batang Biyu Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, yang pertama kali ditemukan oleh Erma (55), merupakan istri korban. Saat itu, ia mencari keberadaan suaminya (korban) ke kebun miliknya, karena sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.

“Korban pergi dari rumah sudah tiga hari yang lalu, sebelumnya korban berpamitan hendak melakukan panen pisang yang kebetulan berada di tengah kebun kelapa sawit miliknya. Korban memang sering menginap dikebun miliknya ketika hendak melakukan panen,” tuturnya.

Lanjutnya, sesampai di lokasi kebun kepala sawit miliknya, saksi langsung mengarah ke sebuah pondok, dan mencium bau yang sudah menyengat, sehingga saksi memanggil warga sekitar bernama Apri Nandi, kemudian Apri Nandi memanggil kakaknya Adrizal.

“Saksi Adrizal membuka secara paksa pintu pondok tersebut, dan melihat korban sudah tergeletak dalam kondisi meninggal dunia,” ucapnya.

Melihat kejadian tersebut, saksi langsung melaporkan kepada personel Bhabinkamtibmas Nagari Kapa Aiptu Herwandi, dan sesampai di lokasi petugas Unit Reskrim Polsek Pasaman langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Korban diperkirakan meninggal dunia sudah lebih dari 24 jam, karena sudah menimbulkan bau yang menyengat. Setelah petugas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasaman Barat.

“Dari hasil pemeriksaan dokter di RSUD Pasaman Barat, secara kasat mata tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun kejanggalan lainnya, sehingga keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi yang dibuktikan melalui surat pernyataan dari pihak keluarga,” sebutnya.

Ditambahkan, belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban. Menurut keterangan dari pihak keluarganya, korban sudah lama menderita sakit kepala, namun korban tidak mau berobat ke dokter dan hanya mengkonsumsi obat yang dibeli dari warung jika sakit kepalanya kambuh.

“Jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya. (Wisnu)

Related posts