MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kepulauan Mentawai yang tergabung dalam kegiatan Simulasi Bencana yang diadakan oleh Yayasan Field ASB dan serta gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar simulasi bencana gempa bumi dan Tsunami.
Simulasi tersebut, pihaknya melakukan diberbagai SDN yang di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Untuk hari ini relawan PMI dan tim gabungan bergerak di SDN 13 Tuapeijat yang berada di Km 0.
Selama beberapa Minggu kedepannya, Relawan Palang Merah Indonesia dengan Yayasan Field dan gabungan kerjasama akan menyisir beberapa SD hingga Pogari dan Sioban.
Relawan Palang Merah Indonesia Kabupaten Kepulauan Mentawai Paulinus menyebutkan, kesiapsiagaan bencana ini harus dikenalkan sejak dini kepada anak anak terkhusus murid SD, karena wilayah Mentawai kerap dilanda bencana gempa bumi maupun bencana alam lainnya.
Anak anak di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat harus dilakukan berbagai simulasi dan pemahaman terkait cara melindungi diri dan melakukan evakuasi mandiri ditempat yang lebih aman apabila segala kemungkinan bencana itu terjadi, ujar Paulinus kepada wartawan, setelah Simulasi di SDN 13 Km 0 Desa Tuapeijat. Selasa (23/05/2023)
Apa lagi SDN 13 Tuapeijat berada di Km 0, antisipasi nantinya, apabila saat bencana itu terjadi pada saat jam pelajaran, murid murid sudah terlatih cara berlindung dan bertahan hingga cara evakuasi mandiri ditempat yang tersedia dan aman, terangnya.
“Jadi simulasi hari ini adalah bencana gempa bumi, jadi misal terjadi bencana gempa bumi, anak-anak kita itu bisa tahu menyelamatkan diri, sehingga dari musibah gempa bumi ini tidak ada yang mengalami luka-luka maupun korban jiwa,”, ujar Paulinus yang aktif sebagai relawan PMI.
Adapun materi yang diberikan berupa sosialisasi dan simulasi terkait teknik evakuasi mandiri, jika terjadi gempa bumi, seperti melindungi kepala, bersembunyi di bawah meja, serta berlari menyelamatkan diri ke tempat terbuka dan lebih aman, sambungnya.
Dikatakannya, kegiatan edukasi bencana ini sangat perlu dilakukan sebagai pembelajaran dan perkenalan awal pada mitigasi bencana, serta dengan sosialisasi ini para murid dapat menambah pengetahuannya di bidang bencana dan selalu siap dalam menghadapi bencana dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan saat evakuasi terjadi, imbuh Paulinus.
Selain kepada para murid, pelatihan dan simulasi yang dilakukan juga melibatkan guru guru dan seluruh lapisan masyarakat untuk mensosialisasikan langkah kesiapsiagaan bencana. (Tirman)