Siap Kerja atau Gagal Total? Politeknik Aisyiyah Sumbar Bekali Lulusannya dengan Senjata Ampuh Ini!

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Memasuki dunia kerja bukan sekadar soal ijazah dan nilai tinggi. Ada strategi, mental, dan persiapan matang yang dibutuhkan agar tidak tersingkir sejak langkah pertama.

Memahami hal tersebut, Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat menggelar bimbingan karir khusus bagi lulusan tahun 2025. Acara yang berlangsung di aula kampus pada Rabu (26/11) ini mengambil tema krusial: “Mempersiapkan Lulusan Unggul Menghadapi Lingkungan Kerja.”

Read More

Bukan sembarang pembicara yang dihadirkan. Kampus dengan bendera Muhammadiyah ini mendatangkan Yudi Siswanto, S.Pt, C.DMP, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sumatera Barat, sebagai narasumber utama.

Dengan pengalaman panjang di industri ritel dan manajemen sumber daya manusia, Yudi membedah tuntas apa yang sebenarnya dicari perusahaan saat merekrut karyawan baru.

Para lulusan dari berbagai program studi—D3 Keperawatan, Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta Bisnis Jasa Makanan (BJM)—duduk antusias menyimak materi yang sangat aplikatif.

Yudi tidak hanya berbicara konsep. Ia langsung masuk ke hal-hal teknis yang sering menjadi batu sandungan pencari kerja pemula.

Mulai dari cara menyusun surat lamaran yang menarik perhatian HRD, CV yang efektif, hingga tip dan trik menghadapi sesi wawancara yang menentukan.

“Banyak lulusan cemerlang gagal hanya karena tidak tahu cara menjual diri mereka dengan baik saat interview. Padahal, itu keterampilan yang bisa dipelajari,” ungkap Yudi di hadapan ratusan calon tenaga kerja profesional tersebut.

Ia menekankan pentingnya memahami kebutuhan industri, mengenali kekuatan diri sendiri, dan mampu mengomunikasikannya dengan percaya diri namun tidak berlebihan.

Direktur Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat, Ns. Jeki Refialdinata, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas menjelang wisuda.

“Kami ingin memastikan lulusan kami tidak hanya pintar secara akademis, tapi juga siap tempur menghadapi realitas dunia kerja yang sangat kompetitif. Bimbingan seperti ini adalah bekal penting agar mereka tidak canggung saat terjun langsung,” jelas Jeki dengan tegas.

Menurutnya, kampus memiliki tanggung jawab moral untuk tidak hanya meluluskan mahasiswa, tetapi juga memastikan mereka punya daya saing tinggi di pasar kerja.

“Ijazah itu penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana mereka memanfaatkan ilmu yang sudah didapat dan mempresentasikan kompetensi mereka kepada calon pemberi kerja,” tambahnya.

Dengan bekal ilmu dari kampus dan insight langsung dari praktisi industri, para lulusan Politeknik ‘Aisyiyah Sumbar diharapkan mampu bersaing di kancah regional bahkan nasional.

Bagi mereka yang akan memasuki sektor kesehatan, K3 di perusahaan, maupun praktik kebidanan, pemahaman tentang standar profesional dan cara memasarkan kompetensi diri menjadi kunci pembuka pintu karier cemerlang.

Bimbingan karir ini menjadi salah satu bentuk komitmen institusi pendidikan dalam mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga percaya diri dan siap pakai.

Related posts