MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat, Ade Herdiwansyah, menyambut baik program silek tradisi yang telah diterapkan di lebih dari 150 sekolah di Sumatera Barat. Menurutnya, langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga dan merawat khazanah budaya Minangkabau di tengah tantangan zaman.
“Program silek tradisi ini tidak hanya menggambarkan kepedulian terhadap warisan budaya leluhur, tetapi juga menjadi alat strategis dalam membentuk jati diri generasi muda yang kuat dan berkarakter. Di tengah derasnya arus globalisasi, budaya lokal seperti silek justru bisa menjadi jangkar identitas,” ujar Ade saat dimintai tanggapan pada Selasa (28/5).
Lebih jauh, Ade berharap program ini tidak hanya berhenti sebagai simbol romantisme masa lalu, melainkan bisa tumbuh menjadi instrumen pendidikan karakter yang hidup dan relevan untuk masa depan Sumatera Barat.
“Harapannya, silek tidak hanya menjadi simbol masa lalu, tapi tumbuh menjadi instrumen pendidikan karakter yang hidup dan relevan untuk masa depan Sumbar,” tambahnya.
Program silek tradisi di sekolah-sekolah ini merupakan inisiatif Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, dan digagas serta didorong pelaksanaannya oleh Vasco Ruseimy. Program ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak karena dianggap mampu merespons kebutuhan pendidikan berbasis kearifan lokal yang semakin mendesak di era digital ini.
Dengan mengintegrasikan silek dalam kegiatan sekolah, diharapkan para pelajar tidak hanya mengenal seni bela diri khas Minangkabau ini, tetapi juga menyerap nilai-nilai luhur seperti kejujuran, keberanian, disiplin, dan penghormatan terhadap guru serta orang tua.






