MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Musibah banjir bandang yang menerjang empat kecamatan di Kota Padang memicu gelombang solidaritas multidimensi. Rangkaian aksi diawali dengan Pengajian Gabungan Majelis Taklim (MTI) se-Kota Padang di Masjid Baiturrahmah, Minggu (7/12/2025), yang langsung berubah menjadi pusat komando penggalangan bantuan.
Ketua MTI Kota Padang, Dr. Rosniati Hakim, menegaskan prinsip bahwa ilmu harus diamalkan. “Setiap pengajian harus diikuti dengan aksi sosial dan kemanusiaan. Mari kita buktikan iman dengan membantu saudara kita yang sedang diuji. MTI harus berbuat untuk umat,” serunya, mengajak seluruh jamaah memperbanyak infaq dan sedekah. Ia juga mengingatkan jamaah untuk mengambil keteladanan dari kesabaran Nabi Nuh dalam menghadapi ujian, sekaligus menegaskan komitmen mendukung program Smart Surau sebagai pengejawantahan nilai Qur’ani.
Komitmen itu langsung direalisasikan. Di lapangan, Ketua MTI Kecamatan Nanggalo, Martina Yusir, memimpin penyaluran bantuan dengan sentuhan personal. “Kami merasakan kesedihan yang mendalam melihat kondisi saudara-saudara kita yang terdampak. Sebagai keluarga besar MTI, kami tidak bisa tinggal diam. Bantuan sudah kami salurkan untuk enam kelurahan di Kecamatan Nanggalo,” ujar Martina dengan suara bergetar. Ia berjanji untuk terus memantau dan mendampingi korban.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Padang menyikapi bencana dengan langkah kebijakan yang sistematis. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Padang, Buya H. Maigus Nasir, mengumumkan dua kebijakan kunci. Pertama, penyediaan 85 unit rumah layak huni di Lubuk Buaya sebagai hunian sementara bagi korban. Kedua, perpanjangan masa tanggap darurat hingga 15 Desember 2025.
“Kami akan pastikan kondisi benar-benar kondusif. Intake PDAM telah siap, dan kami akan terus bekerja sampai tidak ada lagi lumpur di jalan dan rumah warga. Baru setelah itu status darurat dicabut,” jelas Maigus Nasir tentang kriteria pencabutan status darurat.
Gabungan antara respons cepat yang penuh empati dari elemen masyarakat seperti MTI dan respons terencana dari pemerintah ini menciptakan sebuah model penanganan bencana yang holistik. Sinergi ini tidak hanya meringankan beban korban di tengah krisis, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk proses pemulihan dan kebangkitan Kota Padang pascabencana.






