MINANGKABAUNEWS.COM, BUKITTINGGI – Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bukittinggi, Miftahul Fikri dan Mahasiswi Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Putri Hanum Hafiyah, dinobatkan sebagai Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Bukittinggi Tahun 2022 pada acara grand final Pemilihan Duta GenRe Tahun 2022, bertempat di Pendopo Rumah Dinas Walikota Bukittinggi, Rabu, (2/3/2022).
Kepala Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi, Tati Yasmarni mengatakan, Kegiatan Pemilihan Duta GenRe Kota Bukittinggi Tahun 2022 yang mengambil tema “Remaja Berkualitas, Remaja Cegah Stunting” telah dimulai sejak 15 Januari 2022 (tahap pendaftaran).
“Tercatat sebanyak 123 orang remaja putra/putri di Kota Bukittinggi yang mendaftar sebagai peserta dan mengikuti rangkaian kegiatan seleksi sampai 24 Februari lalu,” kata Tati selaku Ketua Pelaksana.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Fatmawati, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perhatian serta komitmen Walikota Bukittinggi beserta Pemko Bukittinggi terhadap penyelenggaraan program Generasi Berencana (GenRe).
“Program GenRe diselenggarakan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mampu melangsungkan jenjang pendidikan, berkarir, serta menikah dengan penuh perencanaan, melalui wadah Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja),” tutur Fatma.
Melalui program GenRe ini diharapkan para remaja sebagai calon orang tua nantinya bisa disiapkan menjadi calon orang tua yang berkualitas,” ujar Fatmawati.
“Menikah pada usia yang dianjurkan bisa mencegah kelahiran anak stunting, karena kasus stunting banyak disebabkan oleh pernikahan di usia anak dan melahirkan di usia anak,” pungkasnya.
Sementara Wako Erman Safar dalam sambutannya mengatakan, program GenRe dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan, mengembangkan sikap dan prilaku yang positif, serta berintegritas dalam pengembangan diri generasi muda agar menjadi generasi yang berkarakter.
“Anak-anak saat ini kurang pengetahuan dan minim wawasan. Oleh karena itu, standar pengetahuan Duta GenRe harus di atas rata-rata,” kata Erman.
“Generasi milenial memiliki pengetahuan terhadap teknologi yang lebih baik dari orang tua mereka. Meskipun begitu, adab dan perilaku tetap harus ditanamkan. Walaupun berilmu, kalau tidak beradab tidak akan punya tempat di tengah masyarakat,” sambung Wako.
Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling mendukung program pengentasan masalah sosial kemasayarakatan, seperti pergaulan bebas, pornografi, pornoaksi, LGBT, NAPZA dan HIV/AIDS.