Solok Selatan sampaikan pesan stunting dengan rabab

  • Whatsapp

Padang Aro (Minangkabaunews) – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, menyampaikan pesan bahaya stunting melalui seni budaya lokal yaitu rabab dan randai guna menurunkan prevalensi stunting.

“Melalui seni tradisional Rabab kami sosialisasikan stunting agar mudah diterima dan pesan yang disampaikan dekat dengan kehidupan masyarakat,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KB, PP&PA) Kabupaten Solok Selatan Erawati, di Padang Aro, Minggu, mengatakan, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan berbagai cara sosialisasi, termasuk dengan menggunakan seni tradisional

Dia menambahkan, OPD yang terkait dengan penanganan stunting diminta untuk terus menyosialisasikan persoalan stunting sebagai salah satu bentuk pencegahan di tengah-tengah masyarakat.

Pagelaran randai dan rabab dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Solok Selatan di Padang Aro, Sabtu malam 11/10 dan disambut antusias oleh masyarakat.

Dengan berbagi upaya yang dilakukan Pemkab Solok Selatan berharap masyarakat memahami stunting dan tau bagaimana cara pencegahannya.

Dia menyebutkan, pesan yang disampaikan melalui seni rabab seperti stunting terjadi karena kurang gizi pada seribu hari pertama kehidupan bahkan di masa kehalimilan dan dampaknya dirasakan di masa depan.

Selain itu juga agar memberikan ASI eksklusif salama enam bulan pertama kepada bayi sebab ASI banyak nutrisi untuk melawan penyakit.

Seterusnya perlu makan tambahan berupa telur, ikan, buah serta sayuran setelah bayi diatas enam bulan.

Related posts