Sosialisasi Tsunami Ready Community untuk Desa Tuapeijat Diharapkan Mampu Siap dan Tangguh Hadapi Bencana

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Sosialisasi Tsunami Ready yang dilaksanakan dua hari di hotel Turonia dan melibatkan beberapa unsur terkait telah selesai dilakukan. Kegiatan ini juga BPBD Mentawai bekerja sama dengan BMKG Padang Panjang dan Komunitas Siaga Tsunami (KOGAMI) Sumatera Barat.

Dalam hal ini juga, Kalaksa BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Novriadi berharap ada hal yang lebih baik dalam menghadapi bencana seperti kesiapan fasilitas yang harus disiapkan oleh pemerintah setempat sebagai tempat evakuasi bahkan pengungsian yang memadai dan bisa diakses langsung oleh masyarakat.

Read More

Menurut Novriadi, sekarang ini masih banyak kekurangan yang harus dibenahi dalam hal membentuk sebuah yang namanya Tsunami Ready Community khususnya di Desa Tuapeijat yang disebutkan sebagai pusat kota dan gerbang masuk bagi wisatawan. Maka dari itu kita harus menciptakan bahwa daerah kita itu aman bagi pengunjung khususnya wisatawan.

Desa Tuapeijat kini diakui oleh UNESCO bahwa bisa dan mampu memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang masuk di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Desa Tuapeijat harus berbenah. Kita melihat masih minimnya peta, petunjuk arah atau rambu rambu tempat menyelamatkan diri hingga tempat aman evakuasi menuju dipengungsian masih belum memadahi, sebut Novriadi kepada Minangkabaunews.com saat penutupan kegiatan, Selasa (21/11/2023).

Kalaksa menyebutkan, bahwa ada materi dan 12 indikator yang harus diperhatikan dalam Tsunami Ready Community ini, salah satunya materi indikator Assessment kaitannya dengan adanya Peta Bahaya Tsunami, Estimasi jumlah penduduk yang terdampak, dan sumber ekonomi, infrastruktur, Politik dan sosial.

Sementara indikator Preparedness terkait dengan adanya peta evakuasi, papan informasi publik, materi edukasi, pendidikan kesiapsiagaan Gempa dan Tsunami dan pelatihan tsunami.

Dan inti ketiga dari 12 indikator yaitu indikator respon menyangkut empat point salah satunya rencana kontinjensi, kapasitas melaksanakan rencana kedaruratan, peralatan dan kemampuan menerima informasi dan peralatan kemampuan menyebarluaskan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.

Ini sangat perlu diperhatikan apabila tsunami ready Community bisa diakui oleh UNESCO. Dan ini adalah tugas kita bersama melengkapi itu, sebut Kalaksa.

Mentawai ditetapkan yang mempunyai Bahaya Tsunami, maka dari itu penting dilakukan pelatihan secara berkesinambungan dan rutin memberikan sosialisasi kepada masyarakat banyak.

Dengan hadirnya Tsunami Ready Community di Kabupaten Kepulauan Mentawai itu menjadi dasar kepada masyarakat agar selalu siap menghadapi ancaman Tsunami.

Dengan adanya kegiatan ini, tentunya untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana seperti gempa dan tsunami itu, ujar Novriadi.

Melihat itu, fasilitas juga harus disiapkan oleh pemerintah setempat sebagai tempat evakuasi bahkan pengungsian yang memadai dan bisa diakses langsung oleh masyarakat, dan ditempat itu harus tersedia dengan logistik yang cukup untuk masyarakat saat terjadinya bencana.

Novriadi juga mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengupayakan seluruh komunitas. Yang nantinya akan memahami terkait potensi ancaman Tsunami khususnya di wilayah Tuapeijat dan sekitarnya.

“Kita pemerintah daerah, harus bisa menyiapkan kesiapan diseluruh lapisan masyarakat. Desa Tuapeijat khususnya harus memahami dan selalu waspada dalam hal kesiapan bencana”, kata Novriadi.

Program tsunami ready Community adalah kita yang berbuat bukan komunitas lainnya. Kenapa kita pilih Tuapeijat karena desa Tuapeijat adalah pintu utama dan ibukota Mentawai, tentunya posisinya strategis.

Dalam hal ini kita perlu mengupayakan peningkatan kesiapsiagaan. Sehingga nantinya kita bisa mengurangi korban dan yang kerugian lainnya.

Terkhususnya sosialisasikan ini kepada masyarakat dan harus perlu segera dilakukan dan terus menerus, sehingga masyarakat selalu siap dan kemampuan masyarakat itu sendiri dalam menghadapi bencana yang kemungkinan itu terjadi harus tertanam.

“Kami menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Mentawai khususnya Desa Tuapeijat diharapkan mampu bertindak dan bisa melakukan evakuasi mandiri ketika menghadapi bencana”, lanjut Kalaksa.

Sosialisasi Tsunami Ready Community ini semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Semoga dengan kegiatan ini, wilayah desa Tuapeijat menjadi desa yang tangguh dalam menghadapi bencana yang kemungkinan itu terjadi, imbuh Kalaksa. (Tirman)

Related posts