Stok IB di Kabupaten Pesisir Selatan Hanya 1.000 Dosis, Kebutuhan Capai 10.000 Dosis pada 2025

  • Whatsapp
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan Linda Mustika Rini, S.Pt

PESISIR SELATAN,MINANGKABAUNEWS– Kabupaten Pesisir Selatan menghadapi kendala besar dalam pemenuhan kebutuhan inseminasi buatan (IB) untuk ternak sapi pada 2025.

Menurut Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan Linda Mustika Rini, S.Pt mengatakan stok IB yang tersedia tahun ini hanya mencapai 1.000 dosis, sementara kebutuhan idealnya mencapai 10.000 dosis per tahun.

“Ya, untuk tahun 2025 masih kekurangan dosis karena anggaran tahun sekarang jauh menurun ketimbang di tahun sebelumnya,” ucapnya Rini.

Rini juga menjelaskan di tahun 2024, kita mendapatkan stok IB dari APBD Provinsi Sumatera Barat sebanyak 1.350 dosis jenis simental, 2.000 dosis limosin, 500 dosis PO, dan 900 dosis brahman. Sedangkan dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan hanya ada 500 dosis simental dan 400 dosis limosin.

Namun, pada 2025, anggaran yang tersedia untuk pengadaan bibit dan nitrogen sangat minim sekali untuk pengadaan bibit IB dan kegiatan lainnya.

“Dengan anggaran minim, kita tidak akan mampu memenuhi kebutuhan IB yang mencapai 10.000 dosis. Kami masih menunggu dukungan anggaran dari APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten,” tambahnya.

Ketersediaan Stok di Kecamatan

Rini juga menjelaskan bahwa stok IB di Kecamatan IV Jurai sudah habis. Namun, para petugas (mantri) di lapangan dapat berkoordinasi dengan pos IB di kecamatan lain yang masih memiliki stok.

“Yang mana Secara keseluruhan, Kabupaten Pesisir Selatan memiliki 24 pos IB dan 26 petugas yang siap melayani masyarakat,” ucap Rini.

Rini juga menambahkan Meski stok di beberapa pos telah menipis, kecuali di Kecamatan IV Jurai, pos IB lainnya masih memiliki stok untuk melayani kebutuhan peternak yang di Kabupaten Pesisir Selatan.

Pentingnya Inseminasi Buatan (IB) untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak

Inseminasi Buatan (IB) menjadi salah satu teknologi penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas genetik ternak sapi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pesisir Selatan. Program IB tidak hanya membantu peternak menghasilkan sapi berkualitas tinggi, tetapi juga menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan daging nasional yang terus meningkat.

Kepala Bidang Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan, Rini, memaparkan bahwa IB merupakan metode reproduksi ternak yang menggunakan semen beku dari pejantan unggul untuk mengoptimalkan hasil pembibitan.

“Sapi betina yang sudah memasuki masa birahi harus segera mendapatkan pelayanan IB agar peluang kehamilannya lebih tinggi. Para petugas IB kami siap membantu peternak di lapangan,” tambahnya

 

Sementara itu, Firman, salah satu peternak, mengungkapkan kekhawatirannya terkait stok IB yang semakin terbatas. Ia berharap agar pemerintah segera mengatasi masalah ini, karena inseminasi buatan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas ternak mereka.

Masyarakat dan peternak berharap agar masalah anggaran dan ketersediaan dosis IB dapat segera diselesaikan, agar sektor peternakan di Kabupaten Pesisir Selatan tetap berkembang dengan baik. (Ronal)

Related posts