Sulap Minyak Goreng Bekas Jadi Cuan, Dosen UM Sumbar Bongkar Rahasianya

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Minyak jelantah yang biasa dibuang begitu saja kini disulap menjadi sumber penghasilan. Tim dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat menggelar pelatihan kewirausahaan hijau di Gedung Pertemuan Bank Sampah Pasie Nan Tigo pada Selasa pekan lalu.

Kegiatan pengabdian masyarakat itu mengajarkan dua hal sekaligus: menata manajemen organisasi dan mengubah limbah dapur menjadi produk bernilai jual. Para pengurus bank sampah dilatih menyusun struktur organisasi, mencatat keuangan, sekaligus mempraktikkan pembuatan lilin aromaterapi dan sabun dari minyak bekas pakai.

Nurhaida, ketua tim pengabdian, menyebut bank sampah memerlukan lebih dari sekadar semangat. “Butuh sistem kuat agar transparan, terukur, dan bisa berkembang,” katanya. Tim yang ia pimpin beranggotakan lima dosen dan dua mahasiswa.

Femi Earnestly, salah satu anggota tim, menegaskan bahwa mengolah minyak jelantah sejalan dengan prinsip kimia hijau dan ekonomi tanpa limbah. “Ini peluang usaha kecil yang ramah lingkungan sekaligus kompetitif,” ujarnya.

Minyak jelantah yang terbuang percuma, lanjut Femi, justru mengancam lingkungan dan kesehatan. Bila dibuang sembarangan, limbah itu mencemari saluran air dan merusak ekosistem perairan. Sementara penggunaan berulang memicu risiko penyakit jantung, stroke, dan hipertensi.

Maivita, direktris Bank Sampah Pasie Nan Tigo, mengaku tercerahkan. “Kami jadi tahu cara mengelola organisasi dengan benar dan bisa membuat produk dari bahan bekas,” ucapnya.

Tim dosen menyerahkan peralatan produksi sederhana sebagai modal awal. Program yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi tahun anggaran 2025 ini diharapkan memperkuat peran bank sampah sebagai motor ekonomi kreatif sekaligus penjaga kelestarian lingkungan.

Related posts