MINANGKABAUNEWS.com, AGAM – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong lahirnya kembali semangat swasembada pangan nasional lewat inovasi pertanian berbasis efisiensi biaya bertajuk Sawah Pokok Murah. Inovasi ini menjadi sorotan dalam kunjungan kerja Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediyati Haryadi (Titiek Soeharto), ke Kabupaten Agam, Sabtu (21/6/2025), yang turut didampingi oleh Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy.
Metode Sawah Pokok Murah merupakan sistem budidaya padi hasil gagasan petani lokal asal Sumbar, Joni. Sistem ini mengedepankan efisiensi penggunaan lahan, benih, pupuk, dan air, namun tetap menghasilkan produktivitas tinggi. “Murah” merujuk pada rendahnya biaya produksi, sementara “pokok” menekankan pada ketahanan dan keberlanjutan hasil panen.
“Alhamdulillah, hari ini kita ajak langsung Bu Titiek panen di lahan Sawah Pokok Murah. Ini akan kita dorong jadi program nasional, dimulai dari Sumatera Barat,” kata Vasko. Ia menyebut Sumbar siap menjadi lokomotif gerakan swasembada pangan nasional seperti era 1980-an.
Titiek Soeharto, yang hadir mewakili Komisi IV DPR RI, memberikan sinyal dukungan terhadap program ini. “Dengan sistem ini, Sumbar bisa swasembada sendiri. Kalau berhasil, akan kami dorong replikasinya ke daerah lain,” tegasnya.
Dalam sesi dialog bersama petani, terungkap bahwa adopsi metode ini masih terbatas. Beberapa petani memilih bersikap menunggu, sambil melihat hasil yang dicapai petani lain. Namun, mereka yang sudah mencoba metode ini mengklaim tak menghadapi kendala teknis berarti, kecuali persoalan mindset dan kemauan untuk berubah.
Pemerintah Provinsi Sumbar melihat kunjungan Komisi IV DPR RI ini sebagai momentum strategis. Selain Kementerian Pertanian, hadir pula perwakilan dari Badan Pangan Nasional dan Badan Karantina Nasional yang dinilai sangat penting dalam mendorong adopsi sistem berbasis kearifan lokal ini ke skala nasional.
Selama tiga hari kunjungan, rombongan DPR RI juga membuka Festival dan Expo KUPS di Lembah Harau, serta meninjau kawasan konservasi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan di Bukittinggi. Agenda ini difokuskan pada penguatan ekosistem pangan, konservasi, dan ketahanan sumber daya alam di Sumatera Barat.






