MINANGKABAUNEWS.com, PADANG PANJANG – Syaiful (67) seorang warga Kelurahan Tanah Hitam, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang berbagi pengalamannya sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah membantu pengobatannya selama ini.
Ia yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan semenjak tahun 2020 lalu melalui kepesertaan segmen PBPU Pemda atau sering disebut sebagai Jaminan Kesehatan Masyarakat Padang Panjang (JKMPP). Syaiful menyampaikan pandangannya terhadap program JKN yang dinilai sangat positif karena memiliki prinsip gotong royong.
“Program ini memberikan manfaat besar tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga untuk masyarakat luas yang membutuhkan akses pelayanan kesehatan. Semenjak menjadi peserta JKN, saya jadi bisa berobat tanpa harus memikirkan biaya yang akan dikeluarkan,” kata Syaiful dalam keterangannya, baru-baru ini.
“Saya yang tiap bulan harus bolak balik ke rumah sakit, jika ditaksir dengan biaya umum, mungkin saya sudah harus mengeluarkan ratusan juta, terlebih saya sudah pernah melakukan operasi pemasangan dua ring jantung dan tentu sudah dicover oleh BPJS Kesehatan. Alhamdulillah, saya sangat terbantu oleh program ini,” sambungnya.
Selain itu, dari memanfaatkan program JKN untuk operasi pemasangan ring jantung. Syaiful juga mengaku, dirinya juga memanfaatkannya untuk mengobati penyakit diabetes yang dialaminya hingga saat ini.
“Saya beruntung bisa mengenal JKN, yang membuat saya lega sampai hari ini. Setelah menjalani pengobatan rutin, kadar gula darah saya yang semula selalu tinggi, sekarang sudah bisa dikontrol, tentu ini semua karena Program JKN,” ungkapnya.
“Saat ini, saya hanya perlu datang ke faskes untuk kontrol rutin agar kadar gula darah saya selalu stabil,” tukuknya.
Lebih lanjut, Syaiful, mengaku dirinya sudah mendapatkan pelayanan kesehatan di dua faskes mitra BPJS Kesehatan, yaitu di FKTP Puskesmas Kebun Sikolos untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama, serta di RS Dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi untuk pelayanan lanjutan.
Selama menjani perawatan di dua faskes tersebut, Syaiful juga sebut bahwa dirinya sangat puas dengan pelayanan di faskes tersebut. Ia bercerita bahwa selama menjalani perawatan di RSAM Bukittinggi, semua prosedur berjalan lancar tanpa ada iuran biaya tambahan.
“Pelayanannya sangat cepat tanpa adanya perbedaan dengan pasien umum lainnya. Waktu saya harus dirawat inap di sana, saya hanya perlu melapor jika ada kendala dan dokter langsung menghampiri.”
“Saya juga tidak sungkan untuk menceritakan apa saja yang saya rasakan selama dirawat di sana (RSAM Bukittinggi-red), karena petugasnya juga cekatan,” katanya.
Syaiful juga mengapresiasi perkembangan digitalisasi yang diterapkan BPJS Kesehatan. Ia mengaku pernah memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk mengambil antrean online sebelum berobat.
Menurut Syaiful, aplikasi ini sangat mempermudah peserta dalam mengakses layanan kesehatan tanpa harus mengantri lama di fasilitas kesehatan.
“Aplikasinya sudah sangat bagus. Fitur yang ada pada Mobile JKN juga sangat banyak dan sesuai kebutuhan. Menurut saya ini langkah maju untuk memberikan kemudahan kepada Peserta JKN,” tuturnya.
Sebagai peserta JKN selama kurang lebih empat tahun, dirinya berharap program ini terus berjalan dan semakin meningkatkan mutu pelayanan.
Program ini, kata Syaiful, merupakan solusi nyata untuk memberikan akses kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membedakan status sosial. Dengan prinsip gotong royong, dirinya yakin bahwa program ini mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
“Program ini sangat membantu masyarakat, apalagi yang membutuhkan pelayanan kesehatan seperti saya sendiri. Dan saya berharap dan juga masyarakat di seluruh daerah Indonesia yang merasakan langsung sangat setuju dengan hal ini,” tutup Syaiful mengakhiri. (Jamkesnews)






