Syamsoedarman Pilih Pekanbaru: Keputusan Berani di Tengah Dualisme HPN 2025

Syamsoedarman wartawan senior Sumbar bersama Wakil Pimpinan Umum Minangkabaunews.com.
Syamsoedarman wartawan senior Sumbar bersama Wakil Pimpinan Umum Minangkabaunews.com.

Pekanbaru, 8 Februari 2025 – Wartawan senior Syamsoedarman membuat keputusan tak biasa dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang diwarnai dualisme lokasi perayaan. Ketika banyak pihak memilih menghadiri peringatan di Banjarmasin, ia justru melangkahkan kakinya ke Pekanbaru, tempat HPN 2025 yang digelar oleh PWI Pusat di bawah kepemimpinan Zulmansyah Sekedang.

Keputusan Syamsoedarman ini menarik perhatian insan pers, terutama karena ia adalah penerima penghargaan bergengsi Press Card Number One (PCNO). Meski penghargaan tersebut secara resmi diterima di Banjarmasin, Syam telah memberikan surat kuasa kepada Heranof Firdaus untuk mewakilinya.

“Saya tetap merasa bangga menerima PCNO, meski diwakilkan. Namun, hati saya lebih memilih untuk hadir di Pekanbaru, karena maknanya lebih besar bagi saya pribadi dan dunia pers saat ini,” ujar Syam dengan penuh keyakinan.

Dukungan Pemko Padang Panjang

Keberangkatan Syamsoedarman ke Pekanbaru mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Padang Panjang, yang turut memfasilitasi perjalanannya bersama beberapa tokoh lainnya. Langkah ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap sejarah pers dan dedikasi Syam dalam dunia jurnalistik.

“Kami merasa bangga bisa mendukung langkah Syamsoedarman. Beliau adalah aset penting bagi dunia jurnalistik, khususnya di Sumatera Barat,” ujar salah satu pejabat Pemko Padang Panjang.

Pilihan yang Didukung Banyak Pihak

Keputusan Syamsoedarman juga mendapat apresiasi dari Ketua PWI Sumbar, Widya Navies, yang menyebut langkah tersebut sebagai sikap tegas dan penuh makna.

“Keputusan Syamsoedarman adalah simbol keberanian dan keteguhan sikap. Di tengah situasi yang membingungkan, ia memilih dengan hati dan kepala yang jernih,” kata Widya.

Sementara itu, Wakil Ketua PWI Sumbar, Syawir Pribadi, menegaskan bahwa pilihan Syam merupakan bentuk pernyataan sikap yang patut dihormati.

“Dalam dunia pers, keberanian mengambil keputusan yang benar di saat-saat sulit adalah kualitas langka. Syamsoedarman membuktikan bahwa ia memiliki kualitas itu,” ujarnya.

Perjalanan Panjang di Dunia Jurnalistik

Syamsoedarman telah mengabdikan lebih dari tiga dekade hidupnya untuk jurnalistik. Ia memulai kariernya sebagai wartawan Koran Masuk Desa (KMD) Harian Singgalang di era 1970-an, hingga akhirnya menjabat sebagai Redaktur Pelaksana di media yang sama.

“Saya tidak pernah membayangkan bisa berada di titik ini. Bagi saya, setiap berita yang dimuat waktu itu adalah kemenangan kecil yang membuat saya ingin terus menulis,” kenangnya.

Kini, kehadirannya di Pekanbaru bukan sekadar sebagai penerima PCNO, tetapi juga sebagai simbol keberanian, keteguhan, dan kecintaan pada profesi jurnalistik.

“Pekanbaru bukan sekadar tempat, tapi sebuah pilihan hati. Di sinilah saya merayakan makna sejati dari profesi yang telah saya jalani puluhan tahun,” tutupnya dengan penuh rasa syukur. (R)

Related posts