Solok Selatan – Melalui Dinas Ketahanan Pangan,Pertanian dan Perikanan, pemkab Solsel selenggarakan Rencana Aksi Daerah Kelapa sawit Berkelanjutan (RADKSB), Padang Aro, Kamis (18/10/2024).
RAD KSB merupakan Dokumen rencana aksi yang berisi berbagai kegiatan yang berkontribusi untuk mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. RAD-KSB juga merupakan salah satu upaya pemerintah daerah Luntuk meningkatkan produktivitas tanaman Perkebunan khususnya kelapa sawit.
“Rencana Aksi Daerah Kelapa sawit Berkelanjutan ini penting karena, menjadi instrumen untuk mengarahkan pengembangan industri kelapa sawit dan mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan”, ungkap Sekda Drs.Syamsurizaldi saat membuka forum
Sekda juga menjelaskan beberapa manfaat dari implementasi RAD-KSB diantaranya, Perlindungan Lingkungan, Peningkatan produktifitas, Peningkatan kesejahteraan petani, Daya saing global, Pengelolaan SDA, Transparasi dan akuntabilitas, dan Dukungan pembangunan berkelanjutan.
“Kita sangat berharap melalui RAD KSB, diharapkan dapat Tercapai harmonisasi antara kepentingan lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam produksi kelapa sawit”, ungkap Sekda.
RAD KSB ini dianggap sebagai peta jalan perbaikan tata kelola kelapa sawit berkelanjutan. Menjadi salah satu capaian kinerja daerah dalam peningkatan produktivitas tanaman perkebunan serta menjadi salah satu syarat Pengalokasian Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sawit Bagi daerah.
Sementara itu Kadis Ketahanan Pangan,Pertanian dan Perikanan, dr. Nurhayati mengatakan forum diskusi ini dilaksanakan untuk menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
“Tujuan kita untuk mengidentifikasi dan menganalisis program serta kegiatan yang diperlukan untuk mencapai keberlanjutan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Solok Selatan”, ucapnya
Menurut data, dikabupaten Solok Selatan terdapat total luas perkebunan sawit yaitu 38.682,09 ha terdiri yang terdiri dari perkebunan Rakyat seluas 9.955 ha,Perusahaan 25.975,12 ha, dan Plasmaseluas 2.751,97 ha.