Nama : Syofia istiqomah
Jurusan : Sastra Daerah
Mahasiswa : Universitas Andalas.
Globalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam dunia modern. Terlepas dari banyak keuntungan yang ditawarkan, globalisasi juga telah memberikan tantangan bagi masyarakat adat. Masyarakat adat di seluruh dunia menghadapi tantangan yang unik dan kompleks ketika berhadapan dengan pengaruh globalisasi. Tantangan-tantangan ini berdampak pada hak-hak dan kepentingan masyarakat adat dan dapat mengancam kelangsungan hidup mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tantangan yang dihadapi masyarakat adat di era globalisasi dan cara mengatasi tantangan tersebut.
1 .Kehilangan Hak atas Tanah
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi masyarakat adat adalah kehilangan hak atas tanah mereka. Globalisasi telah mengubah pola kepemilikan tanah dan mendorong investasi asing ke dalam wilayah masyarakat adat. Ini dapat mengakibatkan hilangnya tanah dan sumber daya alam yang diperlukan oleh masyarakat adat untuk hidup. Masyarakat adat dapat kehilangan akses ke sumber daya alam seperti air, kayu bakar, dan obat-obatan tradisional.
Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan mengakui hak-hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam mereka. Pemerintah dan lembaga internasional harus memberikan perlindungan hukum dan regulasi yang melindungi hak-hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam mereka. Masyarakat adat juga dapat memperkuat hak-hak mereka melalui organisasi dan gerakan yang memperjuangkan hak-hak mereka.
Masyarakat adat memiliki warisan budaya yang kaya dan unik yang menjadi bagian dari identitas mereka. Globalisasi dapat mengancam identitas dan budaya masyarakat adat. Globalisasi dapat mendorong perubahan gaya hidup, termasuk bahasa, pakaian, dan tradisi adat. Perubahan ini dapat mempengaruhi pengenalan diri dan identitas masyarakat adat.
Untuk mengatasi tantangan ini, masyarakat adat dapat memperkuat identitas budaya mereka dan mempromosikan kesadaran tentang kekayaan budaya mereka. Pemerintah dan lembaga internasional dapat membantu dengan memberikan dukungan keuangan dan teknis untuk proyek-proyek yang mempromosikan identitas budaya dan warisan masyarakat adat. Masyarakat adat juga dapat menjaga kehidupan budaya mereka dengan mempertahankan tradisi dan bahasa mereka, mengadakan upacara adat, dan memperkenalkan budaya mereka kepada generasi muda.
3. Tidak Adanya Partisipasi dalam Pembangunan
Pembangunan ekonomi seringkali menjadi fokus utama pemerintah dalam era globalisasi. Namun, masyarakat adat sering diabaikan dan tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakadilan
Masyarakat adat memiliki pengetahuan tradisional yang sangat berharga tentang lingkungan alam, obat-obatan tradisional, dan cara hidup yang berkelanjutan. Namun, globalisasi dapat mengancam hilangnya pengetahuan tradisional ini. Pendidikan modern dan gaya hidup modern dapat mengurangi minat dan pemahaman tentang pengetahuan tradisional, yang dapat berdampak pada keberlanjutan masyarakat adat.
Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan mempromosikan pendidikan yang menghargai pengetahuan tradisional dan memadukan pengetahuan modern dengan pengetahuan tradisional. Masyarakat adat dapat mengembangkan program pendidikan yang mempertahankan pengetahuan tradisional dan memperkenalkannya kepada generasi muda.
Masyarakat adat seringkali tinggal di wilayah terpencil dan tidak memiliki akses yang memadai ke layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur,Globalisasi dapat memperburuk situasi ini dengan meningkatkan kesenjangan antara masyarakat adat dan masyarakat lainnya.
Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan memastikan akses yang setara ke layanan dasar bagi masyarakat adat. Pemerintah dan lembaga internasional harus memprioritaskan layanan dasar untuk masyarakat adat dan memberikan dukungan keuangan dan teknis untuk proyek-proyek yang meningkatkan akses masyarakat adat ke layanan dasar.
Perubahan iklim dan bencana alam dapat sangat berdampak pada masyarakat adat yang seringkali tinggal di wilayah yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Globalisasi dapat memperburuk situasi ini dengan meningkatkan aktivitas manusia yang berdampak pada perubahan iklim.
Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan mempromosikan praktek-praktek yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta memperkuat kapasitas masyarakat adat dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana alam. Pemerintah dan lembaga internasional harus memberikan dukungan keuangan dan teknis untuk proyek-proyek yang meningkatkan ketahanan masyarakat adat terhadap perubahan iklim dan bencana alam.
Demikianlah beberapa tantangan yang dihadapi masyarakat adat di era globalisasi. Tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan mengakui hak-hak masyarakat adat, memperkuat identitas budaya dan pengetahuan tradisional mereka, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, memastikan akses yang setara ke layanan dasar, serta memperkuat kapasitas masyarakat adat dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana alam. Upaya-upaya ini harus diberikan prioritas oleh pemerintah.
Beberapa nilai-norma yang sangat penting bagi masyarakat adat dalam menjaga keberlangsungan hidup dan kearifan lokal mereka adalah:
Nilai gotong royong merupakan salah satu nilai yang sangat penting bagi masyarakat adat. Gotong royong diartikan sebagai kerjasama dan saling membantu dalam mengerjakan suatu kegiatan atau proyek. Nilai ini sangat penting dalam masyarakat adat karena dengan gotong royong, mereka dapat bekerja sama dalam mengelola sumber daya alam dan mempertahankan kearifan lokal mereka.
Masyarakat adat memiliki keterikatan yang kuat dengan alam dan lingkungan sekitar. Mereka meyakini bahwa alam dan lingkungan adalah bagian dari kehidupan mereka dan harus dijaga keberlangsungannya. Masyarakat adat memandang bahwa mereka adalah bagian dari alam, sehingga perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam menjadi sangat penting bagi mereka.
Kehormatan dan rasa hormat merupakan nilai-nilai yang sangat penting dalam masyarakat adat. Kehormatan dan rasa hormat tidak hanya diberikan kepada orang tua atau yang lebih tua, tetapi juga kepada lingkungan dan sumber daya alam. Mereka meyakini bahwa dengan memberikan kehormatan dan rasa hormat, maka mereka akan mendapatkan keberkahan dan kesuksesan dalam hidup.
Masyarakat adat cenderung hidup dengan sederhana dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi sumber daya alam. Mereka meyakini bahwa hidup dengan sederhana dan keterbatasan dapat memperkuat ikatan sosial dan mendorong keberlanjutan lingkungan.
Kepemimpinan dalam masyarakat adat bukan hanya tentang memimpin, tetapi juga tentang mengarahkan dan memfasilitasi proses pengambilan keputusan bersama. Keputusan diambil dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi seluruh anggota masyarakat adat, sehingga dapat mencapai kesepakatan dan menjaga harmoni dalam masyarakat.
Nilai-nilai norma yang dianut oleh masyarakat adat sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat modern. Meskipun begitu, nilai-nilai ini telah terbukti efektif dalam menjaga keberlangsungan hidup dan kearifan lokal mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghargai dan memahami nilai-nilai norma masyarakat adat dalam menghadapi tantangan-tantangan di era globalisasi.