Target Gila! Sumbar Pacu EBT 58% di 2030, Potensi Raksasa Ini Bakal Dibangunkan

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, mengambil langkah nyata untuk mendorong transisi energi dengan membuka Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan”. Acara yang digelar di Hotel Santika Padang, Kamis (20/11/2025) ini menandai komitmen kuat Pemprov Sumbar dalam akselerasi transisi energi nasional.

FGD strategis ini dihadiri langsung oleh Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Prof. Eniya Listiani Dewi (daring), beserta jajaran direktorat EBTKE, para kepala daerah se-Sumbar, serta seluruh pemangku kepentingan energi di daerah.

Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menekankan bahwa forum ini adalah momen krusial untuk menyelaraskan langkah dan merancang aksi nyata memperkuat implementasi kebijakan transisi energi di daerah. Ia pun mengapresiasi Ditjen EBTKE yang memilih Sumbar sebagai tuan rumah.

“Agenda energi terbarukan ini sejalan sempurna dengan misi RPJMD Sumbar 2025–2029, khususnya Lumbung Pangan Nasional dan Ekonomi Berkelanjutan. Target kami, porsi EBT dalam bauran energi primer mencapai 58,29 persen pada 2030,” tegas Mahyeldi.

Ia membeberkan, untuk mencapai target ambisius tersebut, Sumbar membutuhkan tambahan porsi EBT sekitar 27,7 persen dalam lima tahun ke depan, dari capaian saat ini yang telah berada di angka 30,59 persen.

Potensi Raksasa yang Masih Tertidur

Mahyeldi memaparkan, kekuatan energi terbarukan Sumbar ibarat raksasa yang masih tertidur. Pemanfaatan energi air baru 33 persen dari total potensi. Sementara, potensi panas bumi sebesar 1.651 MW baru 5 persen yang tergarap. Belum lagi bioenergi (923,1 MW), energi angin (428 MW), dan energi surya setara 5.898 MW yang masih belum optimal dimanfaatkan.

“Ini adalah peluang investasi yang sangat besar, sekaligus tantangan kolektif yang harus kita jawab bersama,” serunya.

Meski berpotensi besar, Mahyeldi mengakui masih ada sejumlah kendala, seperti keterbatasan fasilitasi perizinan di daerah, koordinasi lintas sektor yang perlu dikuatkan, serta tantangan sosial dan lingkungan di lapangan. Ia menyerukan pemahaman bersama dan kerja kolaboratif untuk mengatasi semua hambatan tersebut.

Dukungan Penuh dari Pemerintah Pusat

Dirjen EBTKE, Prof. Eniya Listiani Dewi, yang hadir secara daring, menegaskan bahwa energi terbarukan adalah solusi strategis masa depan bangsa. Ia menilai Sumbar memiliki posisi penting karena kontribusinya yang signifikan terhadap pasokan listrik nasional dari EBT, seperti PLTA Maninjau.

“Sumbar sudah memberikan kontribusi besar. Kami berharap kontribusi ini terus meningkat. Sumatera Barat punya potensi besar menjadi lumbung energi baru terbarukan,” tegas Eniya.

Pemerintah pusat menargetkan porsi EBT dalam bauran energi nasional mencapai 35 persen pada 2034, yang akan didorong dari PLTS, hidro, dan panas bumi. Eniya menekankan, sinergi pusat dan daerah adalah kunci untuk mewujudkan target swasembada energi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, dimana paling lambat 2030 seluruh rakyat Indonesia harus menikmati listrik.

Related posts