MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Menekan Inflasi, Dinas Pangan dana Perikan Padang Kawal Gerakan Tanam Cabai di pekarangan masing-masing.
“Inflasi Sumbar capai 8,1 persen penyumbang terbanyak adalah Kota Padang, penyebab inflasi sumbar tinggi disebabkan karena tingginya harga cabai Rp 100ribu,” kata Kadis Perikanan dan Perikanan Padang, Gus Wardi saat diseminasi informasi Kominfo di MC Balaikota, Selasa, (13/9/2022).
Menurutnya, Kosumsi cabai masyarakat Padang luar biasa banyak, kebutuhan cabai capai 20ton per-hari.
Dirinya menjelaskan sebelum inflasi petani enggan tanam cabai karena pupuk mahal dan harga cabai murah makanya ketika harga cabai naik semuanya kelabakan
Lanjutnya, Upaya mengatasi cabai naik, gerakan tanam cabai cabai sekarang 65ribu/kg, tanam cabai di pekarangan. Ada 24ribu bibit disebarkan melalui KWT dan masyarakat kelurahan, cabai penyumbang utama inflasi,
Guswardi juga mengharapkan harga pupuk dan harga cabai seimbang Rp35-Rp40ribu, tidak hanya diserahkan bibit juga pupuk tanamannya tetapi juga pembinaan.
“Jadi maksud saya, ayo teman-teman kita semua untuk bersama-sama menjaga inflasi ini,” tambah Gus.
Pemko Padang mengadakan bazar pasar murah guna menekan inflasi dampak dari bahan bakar minyak (BBM) yang mengalami kenaikan di 11 kecamatan.
Pemerintah, lanjut Gus Wardi, juga telah menyiapkan langkah pengamanan berupa tiga bantalan sosial sebagai dampak penyesuaian harga BBM.