MINANGKABAUNEWS.COM, LIMAPULUH KOTA – Universitas Negeri Padang (UNP) telah melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan tema ‘Optimasi Penggunaan Limbah Ubi Kayu Menjadi Pupuk Organik: Menuju Pertanian Ramah Lingkungan Berbasis Circular Economy’.
Kegiatan tersebut digelar di Kenagarian Situjuh Gadang, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, dan berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2024 kemarin.
Tim pengabdian UNP yang dipimpin oleh Efni Cerya, memberikan pelatihan kepada warga setempat mengenai cara mengolah limbah ubi kayu menjadi pupuk organik.
“Program ini bertujuan untuk mewujudkan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui pemanfaatan limbah yang sebelumnya kurang dioptimalkan,” kata Efni Ceria dalam keterangannya kepada wartawan di Payakumbuh, Jumat (27/9).
Dia mengharapkan, dengan penggunaan pupuk organik dari limbah ubi kayu, produktivitas lahan pertanian dapat meningkat serta mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia.
Selain itu, program tersebut juga mengenalkan konsep circular economy dalam sektor pertanian, di mana limbah hasil pertanian dapat diolah kembali dan digunakan, sehingga menciptakan pertanian yang berkelanjutan.
Masyarakat terlihat antusias mengikuti pelatihan ini, terutama karena metode ini memungkinkan pengurangan biaya produksi sekaligus menjaga kualitas tanah. Kegiatan pengabdian ini turut melibatkan pemerintah nagari dan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Situjuah Limo Nagari dalam mencapai tujuan bersama.
Tim pengabdian UNP juga merupakan kolaborasi dari berbagai bidang ilmu, seperti Efni Cerya (bidang ekonomi), Rahmawati, (bidang biologi) dan Kiki Amelia (bidang agroteknologi).
“Kami merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. Sekarang, kami tahu bagaimana memanfaatkan limbah ubi kayu menjadi pupuk yang berguna untuk tanaman kami,” ujar Bu Lur, salah satu petani yang berpartisipasi dalam program tersebut.
Dosen dan mahasiswa UNP berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai teknik yang tepat untuk mengolah limbah ubi kayu.
Tim pengabdian memberikan penjelasan secara rinci tentang langkah-langkah pengolahan limbah ubi kayu hingga menjadi pupuk organik siap pakai. Mereka juga memberikan pendampingan langsung kepada para petani selama proses pengolahan berlangsung.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam mengubah cara pandang petani terhadap limbah pertanian. Limbah seharusnya tidak lagi dipandang sebagai masalah, melainkan sebagai sumber daya yang dapat dioptimalkan untuk mendukung pertanian berkelanjutan,” ujar Efni Cerya.
Dalam kesempatan tersebut, tim pengabdian UNP juga menyerahkan alat pencacah limbah ubi kayu kepada Wali Nagari Situjuh Gadang untuk digunakan oleh para petani.
Program ini merupakan salah satu upaya UNP dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat, khususnya dalam sektor pertanian.
Dengan pemanfaatan limbah ubi kayu sebagai pupuk organik, diharapkan akan terbentuk ekosistem pertanian yang lebih ramah lingkungan serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Kenagarian Situjuh Gadang dan sekitarnya. (akg)