MINANGKABAUNEWS.com, BOLA — Mimpi emas kembali pupus. Tim Nasional Indonesia U-22 dipastikan gagal melaju ke semifinal sepak bola putra SEA Games 2025, meski berhasil mengakhiri laga dengan kemenangan dramatis atas Myanmar, 3-1.
Duel sengit di Stadion Chiang Mai, Jumat malam WIB, menjadi pertaruhan hidup mati bagi Garuda Muda. Dibutuhkan kemenangan dengan selisih minimal tiga gol untuk membuka peluang lolos. Namun, laga justru dimulai dengan mimpi buruk. Myanmar lebih dulu unggul di menit ke-29 melalui Min Mwa Oo, sebelum Toni Firmansyah berhasil menyamakan kedudukan menjelang turun minum.
Babak kedua berubah menjadi panggung heroik Jens Raven. Pemain pengganti itu menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol di menit-menit akhir (89′ dan 90+6′), memastikan kemenangan Indonesia 3-1. Namun, sorak kemenangan itu harus berakhir getir saat hitung-hitungan matematika klasemen berbicara.
Hasil Timnas Indonesia vs Myanmar itu ternyata tidak cukup. Di klasemen akhir Grup C SEA Games 2025, Indonesia finish di posisi kedua dengan 3 poin, di bawah Filipina (6 poin). Ambisi lolos sebagai runner-up terbaik pun kandas setelah bersaing ketat dengan Timnas Malaysia.
Kedua tim sama-sama mengoleksi 3 poin dan selisih gol +1. Namun, Malaysia unggul dalam statistik jumlah gol dicetak, sehingga merekalah yang berhak melenggang ke semifinal. Kegagalan ini menambah catatan pilu Timnas Indonesia U-22 di turnamen regional.
Laga sendiri diwarnai insiden keributan di masa injury time, yang berujung pada kartu merah untuk Rafael Struick. Kronologi keributan itu menjadi penutup kelam dari perjuangan Garuda Muda.
Pasca-laga, Indra Sjafri sebagai pelatih langsung menyatakan bertanggung jawab penuh atas kegagalan Timnas Indonesia ini. Analisis 3 fakta kegagalan pun menyeruak, mulai dari rapor taktik, hingga catatan mengkhawatirkan bahwa jumlah gol Indonesia bahkan kalah dari Tim Timor Leste. Perjalanan SEA Games Thailand 2025 untuk sepak bola Indonesia kembali terhenti lebih dini.
