MINANGKABAUNEWS.COM, BUKITTINGGI – Pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi mendapat perhatian dari Kepala Kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatra Barat (Prov Sumbar) R. Andika Dwi Prasetya.
Kali ini Kakanwil hadir bersama para kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumbar memanen tanaman bawang merah, produk perkebunan hasil pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Bukittinggi. Kegiatan panen raya bawang merah tersebut, dilaksanakan pada hari Jum’at (18/11/2022).
Penanaman bawang merah ini, bekerja sama dengan pihak ketiga Unit Dagang Rahmat Indah Sentosa (RIS), setengah hektar luas lahan yang ditanami bawang merupakan bibit yang diserahkan oleh Unit Dagang RIS dan selanjutnya hasil panen raya bawang merah ini akan dipasarkan oleh pihak RIS juga.
Andika menyampaikan, kegiatan ini sejalan dengan program Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yakni memberikan bekal kepada WBP agar sekembalinya mereka ke masyarakat dapat menjadi anggota masyarakat yang baik dan bertanggungjawab.
Kakanwil Kemenkumham Sumbar R. Andika Dwi Prasetya didampingi Kepala Lapas Bukittinggi Marten dan para Ka. UPT Pemasyarakatan secara serentak memanen tanaman yang dijadikan bumbu utama setiap makanan khas di Indonesia ini. Bahkan, Kakanwil sangat antusias memanen langsung hasil bumi yang dikelola WBP tersebut.
“Meski tumbuh dan dikelola di dalam Lapas, kualitasnya tidak kalah dengan yang ada di pasaran. Bawang merah ini, ukurannya jumbo, segar dan sangat berkualitas,” ungkap Andika.
Sementara itu Kalapas Kelas IIA Bukittinggi Marten mengatakan, bahwa ini merupakan panen pertama setelah 70 hari tanam.
Ia menjelaskan, Budidaya tanaman hasil pertanian di Lapas dan Rutan termasuk tanaman bawang merah ini, merupakan upaya yang dilakukan oleh jajaran Kemenkumham Sumbar dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
“Kita berharap, agar seluruh UPT bisa mendorong tercapainya program pemerintah tentang ketahanan pangan nasional seperti hal nya saat ini dalam panen raya bawang merah Lapas Bukittinggi,” jelas Marten.
“Ini merupakan hasil dari kekompakan dan bukti bahwa Kalapas beserta jajaran bekerja dengan hati,” jelas Marten.
Selepas melaksanakan panen raya bawang merah, dalam kesempatan yang sama Kakanwil juga melakukan peresmian Car Wash SEGEH di Lapas Kelas IIA Bukittinggi.
Ia menerangkan, melalui Car Wash SEGEH WBP dibina dengan melakukan kegiatan pencucian kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
“Pencucian kendaraan ini, tidak hanya bagi petugas Lapas tapi juga terbuka untuk umum,” terang Marten.
Pihaknya berharap, dengan adanya Car Wash ini juga dapat menyumbang PNBP nantinya. Layanannya mencakup cuci mobil bagian eksterior dan interior (bagian dalam mobil).
“Iya, Harga yang ditawarkan untuk setiap cucian mobil di tempat ini juga terjangkau dengan hasil yang memuaskan. Selain kelebihan tersebut, Car Wash Lapas Bukittinggi juga menawarkan tempat tunggu yang nyaman bagi pelanggannya,” tutup (*)
