MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Bukan sekadar aksi simbolis perayaan HUT TNI ke-80. Ribuan personel TNI Angkatan Laut bersama pemangku kepentingan di Kota Padang turun langsung membersihkan Kali Mati dan Muaro Padang, Kamis kemarin. Mereka menguruk sedimen, pembagian sembako gratis, cek kesehatan gratis, hingga menyediakan pungut sampah di sungai.
“Kolaborasi menjadi kunci. Komunikasi yang baik ini akan kita pertahankan ke depan,” ujar Wali Kota Padang saat meninjau lokasi bakti sosial.
Wadan Lantamal Kolonel Laut Mulyadi menegaskan kegiatan ini bagian dari pemberdayaan wilayah pertahanan di masa damai. “Kesadaran masyarakat menjaga lingkungan adalah bagian dari ketahanan nasional, kepentingan investasi negara kita,” kata Mulyadi
Mulyadi menargetkan Kali Mati dan Muaro Padang menjadi sentra ekonomi, bisnis, dan wisata—mengembalikan kejayaan masa lalu Kota Padang. Rencana besar itu mencakup pembangunan fasilitas labuh, sentra ekonomi, hingga kawasan wisata perairan yang terpusat di muara.
“Sedimentasi dan sampah di sungai ini harus berkurang. Semua aktivitas di perairan, laut, sampai muara bisa diakomodir dengan fasilitas yang jelas legalitasnya,” tambahnya.
Yang menarik, ketika ditanya berapa lama program pembersihan ini berlangsung, Wadan Lantamal II Padang, Kolonel Laut Mulyadi menjawab tegas: “Sepumur hidup kita.”
Ia menjelaskan, ini bukan program formalitas. “Yang kita bangun adalah kesadaran masyarakat untuk menghadap ke kali, bukan membelakanginya sebagai tempat pembuangan. Sumber kehidupan kita ada di kali dan air.”
Visi besarnya ambisius: menjadikan Kali Mati seperti kota-kota metropolis dunia—Paris dengan kafe di atas sungai, misalnya. Rencana lain termasuk membangun kapal terapung untuk destinasi wisata air sekaligus pusat kuliner Taste of Padang.
Kegiatan bakti sosial itu juga melibatkan 60 tenaga medis untuk pemeriksaan kanker serviks, kesehatan gigi mulut, katarak, hingga donor darah. Ada pula pembagian sembako, pasar murah, dan 20 stan UMKM sepanjang kawasan yang dibersihkan.
Wali Kota mengakui pengurangan anggaran daerah pada 2026 akan berdampak pada program-program kota. “Kita memahami banyak target pemerintah pusat yang harus kita dukung. Namun kita akan carikan solusi, kerja sama serupa seperti ini akan tetap berjalan demi kejayaan visi Kota Padang.”
Soal kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Agam yang belum lama terjadi, Wali Kota memastikan tim sudah diturunkan untuk mengawasi. “Jangan diserahkan sepenuhnya kepada ahli gizi di dapur. Tim harus turun berkala setiap hari ke beberapa titik sampel untuk menjaga keamanan makanan anak-anak kita,” tegasnya.
Tim Satuan Tugas (Satgas) yang dipimpin Kepala Dinas Pangan sudah bergerak melakukan pengawasan rutin.






