Tokoh Nasional Din Syamsuddin Nilai Insiden Pengeroyokan Ade Armando Membuat Esensi Demo Hilang

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, JAKARTA — Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, Din Syamsuddin turut menyoroti kasus pengeroyokan Ade Armando saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). Ia menyayangkan insiden tersebut.

Ketua MPP Partai Pelita ini menilai peristiwa kekerasan terhadap Ade Armando membuat tujuan unjuk rasa menjadi tidak tersampaikan. Pasalnya, pemberitaan media menjadi lebih fokus terhadap Ade Armando, ketimbang esensi demo.

Read More

“Saya lihat hari ini koran mengemukakan apa aspirasi mahasiswa. Tapi kasus Ade Armando yang menghiasi headline di TV maupun media sosial. Kejadian seperti kemarin ya, apa ya esensi demonya menjadi tenggelam,” ujarnya kepada media di Masjid Kampus UGM Yogjakarta, Selasa (12/4/2022).

Din Syamsuddin sendiri menegaskan bahwa dirinya tidak mendukung segala bentuk aksi kekerasan, baik dari rakyat maupun aparat.

“Saya penganut aliran nir kekerasan, oleh siapapun. Baik oleh rakyat berunjuk rasa maupun oleh aparat keamanan,” ujarnya.

Menurutnya kasus Ade Armando itu seharusnya bisa dicegah. Dikatakannya, Ade Armando selama ini dikenal sebagai sosok kontroversial. Kedatangan Ade Armando di tengah aksi mahasiswa yang memiliki pandangan berseberangan tentu seharusnya bisa diantisipasi oleh pihak kepolisian.

“Kasus Ade Armando seharusnya bisa diantisipasi. Dia figur yang kontroversial yang berada ada pada pikiran seberang dengan yang mahasiswa berdemo,” sebutnya.

Karenanya, ia mempertanyakan peran polisi yang lalai melakukan upaya antisipasi. Padahal, polisi dinilai bisa tidak mengizinkan Ade untuk berada di tengah kelompok massa yang tengah berdemo


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts