MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Proyek strategis nasional (PSN) Jalan Tol Padang–Pekanbaru kembali masuk ke fase percepatan. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan tol senilai triliunan rupiah tersebut, dengan penekanan pada efisiensi biaya dan efektivitas jalur.
Gubernur Sumbar sudah melayangkan surat resmi kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna mempercepat tahapan konstruksi. Saat ini, PT Hutama Karya (Persero) selaku pelaksana proyek tengah merampungkan basic design serta dokumen lingkungan untuk kemudian diserahkan ke Kementerian PUPR.
“Kita tetap menggunakan trase awal, tetapi ada pembahasan teknis untuk mencari jalur yang lebih efisien,” ujar Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang, dan Permukiman Sumbar, Era Sukma, Sabtu (16/8).
Kajian Bukittinggi–Pangkalan Jadi Prioritas
Salah satu opsi yang kini masuk radar pemerintah adalah trase tambahan yang menghubungkan Bukittinggi sepanjang 36 km dan Bukittinggi–Pangkalan sepanjang 77 km. Menurut Era, opsi ini dipertimbangkan untuk menghindari penggunaan panel-panel besar yang berpotensi meningkatkan biaya konstruksi secara signifikan.
“Ruas Bukittinggi–Pangkalan ini penting, bukan hanya dari sisi teknis tetapi juga dari segi konektivitas dan distribusi ekonomi. Kita ingin jalur yang tidak hanya terbangun, tetapi juga efektif dan terjangkau,” jelasnya.
Peta Jalan Proyek
- Total panjang ruas utama: ±254 km (termasuk kajian tambahan)
- Trase tambahan: Bukittinggi (36 km) & Bukittinggi–Pangkalan (77 km)
- Pelaksana: PT Hutama Karya
- Status: Basic design & dokumen lingkungan dalam tahap finalisasi
- Tahapan lanjutan: ditargetkan masuk pada 2025–2026
Dengan tambahan kajian tersebut, proyek Tol Padang–Pekanbaru diharapkan tidak hanya menjadi urat nadi transportasi Sumatera Barat, tetapi juga mempercepat arus logistik antara Pantai Barat Sumatra dengan Riau dan sekitarnya.
“Target kita jelas, tol ini bukan sekadar infrastruktur, tetapi instrumen percepatan ekonomi. Karena itu kita dorong agar efisiensi jadi kata kunci,” tegas Era.





