Tradisi Tabuik dalam Perayaan Lebaran di Surau Lauik

MINANGKABAUNEWS.COM, AGAM — Lebaran Idul Fitri 2022, Masyarakat menggelar atraksi tabuik di Surau Lauik, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Acara tabuik ini bertujuan untuk memeriahkan lebaran idul fitri ini diadakan di jorong surau lauik pada malam hari tanggal 5 mei 2022, dimana tabuik ini adalah kesenian yang berasal dari minangkabau. Tabuik ini selalu ditampilkan ketika ada acara adat maupun hiburan yang dilaksanakan di jorong surau lauik kecamatan ampek angkek yang dimainkan oleh para remaja

Tabuik adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati asyura, gugurnya imam husain, cucu muhammad yang dilakukan oleh masyarakat minangkabau didaerah pantai sumaterabarat, dengan seiring berjalannya waktu tabuik semakin modern,dimana tabuik juga bisa dimainkan saat perayaan idul fitri penyambutan tamu dan juga saat perayaan pernikahan.
Acara ini dihadiri oleh walinagari, jorong surau lauik dan juga masyarakat yang ingin melihat acara ini, tidak hanya tabuik, pemuda juga membuat acara panjat pinang, pacu karung dan juga sendok kelereng.

Read More

“Tradisi ini sudah ada sejak dulu, dimana kegiatan ini di susun oleh para pemuda dan pemudi jorong surau lauik, dana acara didapat dari sumbangan masyarakat dan juga dari kantor walinagari. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena acara ini dapat menjalin silaturahmi antara sesama masyarakat yang hadir pada acara ini,” Ujar walinagari surau lauik.

“Tabuik tidak hanya sekedar pukulan gendang, tabuik sangat bermakna, saya sebagai datuak sangat bangga dengan seni ini, karena kita dapat memajukan seni kita baik itu didalam nagari maupun keluar nagari bahkan luar negri. Kita harus selalu melakukan kegiatan ini disetiap hari besar supaya generasi muda melek akan kebudayaannya sendiri.” ucap datuak basa nagari.

“Sebagai seorang pemudi dari surau lauik, saya yang melihat dan mengikuti acara ini sangat suka dengan suara tabuik ini, kemeriahan acara ini sangat identik dengan pukulan gendang yang besar yang dimaikan oleh para pemuda, sebaiknya setiap kebudayaan yang ada didaerah kita memang harus dilestarikan dan didanai supaya para generasi muda ingin membudayakannya,” Ujar saya

Tentang
Tabuik berasal dari kota pariaman provinsi sumatera barat, permainan tabuik di ampek angkek surau lauik berbeda dengan permainan tabuik di pariaman. Tabuik berdiri sejak tahun 1826-1828 tahun masehi. Tabuik masih kental dengan budaya timur karena dibawa oleh masyarakat india penganut syiah.

Oleh: Syatia Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, UIN Sultan Kasim

Related posts