UM Sumatera Barat Bawa Perubahan Lewat Pendidikan dan Literasi ke Pelosok Nagari

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG –Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat membuktikan komitmennya terhadap pengembangan masyarakat dengan menghadirkan program pengabdian di Nagari VII Koto Talago. Dalam kunjungan dua hari ke kawasan Guguak, Lima Puluh Kota, civitas akademika FKIP UM meluncurkan serangkaian inisiatif yang menggabungkan pelatihan bahasa, pewarisan sejarah, hingga pemberdayaan literasi lokal.

Tim yang dipandu Efri Yoni Baikoeni, MA menggarisbawahi bahwa program ini bukan sekadar transfer ilmu. Bagi mahasiswa, kesempatan terjun langsung ke masyarakat menjadi laboratorium hidup untuk menerapkan teori. Sementara bagi warga setempat, ini adalah akses nyata pada peningkatan kapasitas melalui pelatihan terstruktur dan pendampingan berkelanjutan.

Agenda pertama fokus pada penguasaan Bahasa Inggris siswa Madrasah Aliyah Darul Funun El Abbasiyah. Melalui metode pembelajaran interaktif—word chain dan whisper challenge games—peserta diajak mendalami kosakata sambil bersemangat. Kepala Madrasah Maria Hijra Neri, S.Pd melihat pelatihan ini sebagai bekal berharga menghadapi Tes Kemampuan Akademik calon mahasiswa.

Namun, apa yang membuat kunjungan ini istimewa adalah dimensi historisnya. Nagari VII Koto Talago bukan sekadar desa biasa. Di sini pernah berdenyut jantung Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), momen ketika Mohammad Natsir dan Delegasi Bangka bertemu Syafruddin Prawiranegara pada Juli 1949—peristiwa yang mengubah arah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Melalui sesi kuliah umum, peserta diundang merenungi sejarah sambil mengenal sosok Prof. Dr. Chaidir Anwar, MA, cendekiawan Andalas yang kini hanya tinggal kenangan. Hadirnya Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar—peneliti BRIN sekaligus putri beliau—menambah kedalaman percakapan tentang warisan intelektual dan dedikasi akademik lintas generasi.

Momentum ini juga dimanfaatkan untuk membuka wawasan tentang karir. Melalui seminar virtual dengan Yudi Iskandar, staf penasehat militer di Perwakilan RI di PBB, peserta mendapat gambaran konkret tentang peluang profesional lulusan Pendidikan Bahasa Inggris di panggung internasional.

Bukan akhir, melainkan titik awal. UM Sumatera Barat sudah menandatangani komitmen untuk terus bersinergi dengan Kantor Wali Nagari dalam menyusun buku biografi tokoh-tokoh lokal. Program literasi berikutnya akan menghadirkan workshop penulisan akademik, sementara pelatihan guru TK direncanakan untuk memperkenalkan Bahasa Inggris dasar kepada murid-murid dengan cara yang menyenangkan dan efektif.

Di era ketika urbanisasi menggerus kehidupan pelosok, langkah universitas ini menjadi pengingat: pembangunan yang bermakna dimulai dari mendengarkan dan memberdayakan komunitas lokal, tanpa mengorbankan kepercayaan mereka terhadap institusi pendidikan.

Related posts