MINANGKABAUNEWS.com, MENTAWAI – Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai resmi memulai program penanaman 90.000 batang rotan manau di Desa Saureinuk, Kecamatan Sipora Selatan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pelestarian lingkungan sekaligus mendorong ekonomi hijau di daerah.
Program yang dijalankan melalui skema swakelola tipe III ini diresmikan Bupati Mentawai Rinto Wardana dengan pemukulan gong, disaksikan Wakil Rektor III UM Sumatera Barat Dr. Ahmad Lahmi, M.A, Dekan Fakultas Kehutanan Dr. Teguh Haria Aditia Putra, M.P, serta jajaran Forkopimda, DPRD, dan masyarakat setempat.
Bupati Rinto menilai rotan manau merupakan komoditas unggulan yang berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat. “Ini bukan hanya soal penghijauan, tapi investasi jangka panjang untuk kesejahteraan warga,” ujarnya.
Wakil Rektor III UM Sumatera Barat, Ahmad Lahmi, menegaskan program ini adalah implementasi nyata dari kerja sama strategis yang telah dirancang antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah. “Sinergi akademisi dan pemda sangat krusial untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks,” katanya.
Dekan Fakultas Kehutanan UM Sumatera Barat, Teguh Haria Aditia Putra, menambahkan pihaknya berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan di wilayah berpotensi kehutanan tinggi seperti Mentawai. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pengabdian kampus kepada masyarakat.
Sebelumnya, UM Sumatera Barat dan Pemkab Mentawai telah menandatangani MoU untuk kerja sama jangka panjang, termasuk MoA antara Fakultas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup Mentawai di bidang konservasi dan rehabilitasi.
Selain sektor lingkungan, UM Sumatera Barat juga membuka jalur khusus penerimaan mahasiswa bagi putra-putri Mentawai untuk memperkuat SDM lokal di bidang kehutanan dan lingkungan.






