MINANGKABAUNEWS.com, PAYAKUMBUH — Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Payakumbuh, Dr. Irwandi Nashir, mendorong terwujudnya sinergi yang lebih kuat antarorganisasi perempuan sebagai strategi memperluas dampak sosial dan pemberdayaan masyarakat. Seruan ini disampaikannya saat memberikan orasi pada peringatan Milad ke-108 ‘Aisyiyah yang digelar di Kota Payakumbuh, Sabtu (12/7/2025).
“Untuk membangun kolaborasi yang produktif, saya mengajak seluruh kader dan warga ‘Aisyiyah untuk mengutamakan persamaan, serta mengelola perbedaan dengan bijak dan penuh kearifan,” kata Irwandi, yang juga dosen di UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Irwandi menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga, baik sesama organisasi perempuan maupun dengan institusi lain, agar program-program pemberdayaan dapat berjalan lebih efektif, adaptif, dan menjangkau masyarakat secara lebih luas.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kiprah dan kontribusi ‘Aisyiyah Kota Payakumbuh yang selama ini aktif dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial keagamaan.
“Dengan semangat kolaboratif, program-program keagamaan dan sosial yang dijalankan akan lebih inovatif dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Payakumbuh, Hj. Nasril Afiati, dalam sambutannya menyatakan bahwa momentum Milad ini dijadikan sebagai ajang konsolidasi internal dan penguatan jejaring eksternal.
“‘Aisyiyah akan terus membuka ruang kolaborasi strategis lintas organisasi untuk memperkuat peran perempuan dalam pembangunan masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, beserta sejumlah tokoh masyarakat, kader ‘Aisyiyah, dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah di daerah tersebut.
Rangkaian acara Milad ditutup dengan seminar bertajuk “Memperkokoh Ketahanan Pangan”, menghadirkan narasumber Prof. Dr. Rince Alfia Fadri, Guru Besar Politeknik Negeri Payakumbuh. Dalam paparannya, Prof. Rince menekankan pentingnya membangun kemandirian pangan berbasis komunitas perempuan, yang dinilai menjadi pondasi ketahanan keluarga dan ketahanan bangsa.
“Ketahanan pangan tidak hanya soal produksi, tapi juga soal pemberdayaan. Perempuan memegang peran strategis di dalamnya,” kata Prof. Rince.
Peringatan Milad ini menjadi bukti semangat keberlanjutan dakwah perempuan yang telah dirintis oleh ‘Aisyiyah selama lebih dari satu abad, dengan terus menyesuaikan gerakan kepada tantangan zaman dan kebutuhan umat.






