MINANGKABAUNEWS.COM, PASAMAN — Tim penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) melakukan verifikasi faktual dan penilaian lapangan di Kabupaten Pasaman, Rabu (9/02/2022).
Ir. Kuartini Deti Putri, M.Si, Sekretaris Bappeda Sumbar, yang mewakili Ketua Tim Penilai PPD tahun 2022 mengatakan, ada dua aspek penilaian yang didominasi Kabupaten Pasaman, dan angkanya jauh di atas lima daerah lainnya yang Ikut dinilai dan menjadi nomimasi tahun ini.
Menurutnya, penilaian PPD tahun ini lebih selektif dan objektif dengan menghadirkan enam orang tim penilai independen dari kalangan akedemisi kampus dan tokoh pers Sumbar.
“Kita mengetahui dari sisi komitmen dan kebijakan anggaran, Bupati Pasaman Benny Utama lebih unggul, itu makanya Pak Bupati yang diminta memaparkan langsung dalam sesi penilaian di Pasaman,” ujarnya.
Enam tim penilai independen, masing- masingnya Prof. Melinda Nur, DR. Asrinaldi (Unand), Hasril Chaniago (Pers), Dr. Sudanan (UIN) dan Dr. Muhamad Irfan (UNP).
Bupati Pasaman H. Benny Utama dalam paparan di hadapan tim, sempat mengkilas kondisi daerah yang dipimpinnya pada periode 2010-2015 lalu.
“Pasaman pernah meraih Piala Pangripta Nusantara, sebagai daerah dengan perencanaan daerah terbaik 1 nasional tahun 2013,” sebut Bupati Benny.
Visi daerah Kabupaten Pasaman lima tahunan, yang dijabar dalam 10 program prioritas yang telah mulai dan akan digeber Pemkab Pasaman dalam tahapan pembangunanya, dipaparkan secara gamblang dan lugas oleh Bupati Benny Utama, lengkap dengan ilustrasi dan kalkulasi angka capaiannya.
Menurut Bupati, ditengah kondisi bangsa sekarang, sebuah Pemerintah Daerah harus berani berinovasi dan membuat kebijakan untuk membangun daerah dan memenuhi hak-hak rakyatnya atas pembangunan dan kesejahteraan.
Apalagi ditengah validasi masa jabatan kepala daerah yang singkat periode ini, menurutnya harus ada komitmen yang kuat dari kepala daerah untuk bisa memenuhi hak rakyatnya dan meletakan pondasi yang kuat bagi kelanjutan program di masa sesudahnya.
“Saya menyadari waktu tersedia cukup pendek. Namun kita tidak boleh stagnan dan berhenti berbuat. Justru sebaliknya kepala daerah harus lebih jeli dan kreatif memberdayakan setiap peluang guna bisa dimaksimalkan untuk membiayai program inovatifnya yang beararti dan berdampak besar bagi masyarakat,” jelas Bupati Benny.
Sepetti halnya untuk membiayai program UHC (Universal Health Coverage) bagi 100 persen warga Pasaman dengan total anggaran Rp.56 milyar, berhasil dialokasikan Pemda Pasaman dalam APBD-nya tahun ini.
Begitu juga anggaran untuk pendidikan gratis bagi pelajar Pasaman di seluruh tingkatan, baik negeri maupun swasta, termasuk sekolah di lingkup kementerian agama, dan subsidi bagi mahasiswa berprestasi kurang mampu serta program peningkatan mutu guru senilai hampir Rp.15 milyar, pun teralokasi di mata anggaran APBD Pasaman tahun 2022.
“Bukan karena Pasaman ini kaya, namun ini semata bentuk ikhtiar dan komitmen, bagaimana pemerintah bisa hadir dan berkontribusi bagi rakyatnya, minimal dalam mengurangi beban hidup rakyat ditengah kondisi yang kurang baik saat ini,” jelas Bupati Benny Utama.
Terakhir Bupati Benny Utama menegaskan, prestasi terbaik yang harus diraih pemerintah adalah berbentuk kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakatnya.
Selanjutnya, Tim PPD Provinsi Sumbar melakukan penilaian lapangan ke kampung ikan Rao dan mengunjungi sejumlah objek pembangunan physik dan kemasyarakatan di Kabupaten Pasaman. (Verdi)