MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dr. Zaim RaisWakil Ketua Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga PWM Sumbar Dr. Zaim Rais, MA menyatakan masjid memiliki potensi menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat bukan hanya rutinitas spritual semata.
“Potensi ini yang belum termanfaatkan secara baik. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengembalikan salah satu fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat,” ujar Dr. Zaim saat jadi menjadi Khatib Jumat, di Masjid Taqwa Muhammadiyah, Jumat.
Dikatakannya potensi penghimpunan dana sosial di masjid sangat besar, mengingat masyarakat dikenal sangat dermawan.
“Jika melihat fungsi masjid pada era Rasul bukan hanya sebagai tempat untuk menjalankan ibadah, juga dipergunakan sebagai madrasah bagi umat Muslim, balai pertemuan untuk mempersatukan berbagai unsur kekabilahan, sebagai tempat untuk bermusyawarah, menjalankan roda pemerintahan dan yang terpenting masjid menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat kala itu,” jelasnya.
Tetapi kata Zaim, dewasa ini peranan masjid dalam menyelesaikan permasalahan sosial keagamaan, khususnya masalah ekonomi semakin mengalami kemunduran. Imbuhnya, begitu banyak masjid yang dibangun hanya sebagai simbol ketimbang menjadi sarana untuk membangun umat.
“Fungsi masjid hari ini harus selaras dengan fungsi masjid era Rasul. Masjid harus dioptimalisasi sebagai tempat ibadah dan sekaligus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.
Oleh karena itu, ujar Zaim, dana yang dikumpulkan masjid harus dikelolah dengan management yang baik. Hal ini sekaligus sebagai langkah awal menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat melalui Model Social Enterprise (MSE).
Dia menyebutkan, sebuah masjid dikatakan bersifat MSE harus memiliki empat kriteria. Pertama, menyatu dengan lingkungan komunitasnya (community environment). Kedua, bertujuan untuk menciptakan social value atau nilai sosial.
“Ketiga, memerlukan inovasi yang tinggi untuk membangun semangat entrepreneurship dan terakhir, menjalankan aktivitas ekonomi yang menjamin penciptaan social value berjalan secara sustain,” katanya.






