Wakil Ketua PWM Sumbar Ki Jal Atri Tanjung: Penting Perkuat Wasathiyah Islam Berkemajuan dalam Menyikapi Tantangan Global

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Konsep Wasathiyah Islam Berkemajuan kembali mendapat sorotan dalam Pengkajian dan Pengajian Ramadhan 1446 H yang digelar oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat pada 21-22 Maret 2025 di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Padang. Dalam salah satu sesi bertema Praksis Kemasyarakatan dan Kebangsaan dalam Islam Berkemajuan, Ki Jal Atri Tanjung, S.Pd., S.H., M.H., menegaskan bahwa pendekatan Islam yang moderat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Menurutnya, wasathiyah bukan hanya tentang keseimbangan dalam praktik keagamaan, tetapi juga meliputi keadilan sosial, toleransi, serta keterbukaan terhadap perkembangan zaman. “Islam yang ideal adalah Islam yang membawa kedamaian, keadilan, dan kebijaksanaan, sehingga mampu menjadi daya tarik bagi siapa pun yang melihatnya,” ujarnya.

Sebagai organisasi Islam yang berpengaruh di Indonesia, Muhammadiyah telah lama mengusung prinsip Wasathiyah Islam Berkemajuan. Konsep ini tidak hanya bersandar pada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah, tetapi juga relevan dalam menyikapi tantangan modern seperti globalisasi, pergeseran nilai dalam masyarakat, serta isu lingkungan.

“Era globalisasi membawa tantangan tersendiri, mulai dari dominasi politik dan ekonomi hingga arus budaya yang dapat menggoyahkan nilai-nilai Islam. Muhammadiyah harus hadir sebagai kekuatan yang menawarkan solusi berbasis Islam yang inklusif dan berkemajuan,” ungkapnya.

Selain menghindari ekstremisme dalam beragama, pendekatan wasathiyah juga mendorong peran aktif umat Islam dalam membangun harmoni sosial serta mengembangkan peradaban yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Dalam kajiannya, Ki Jal Atri Tanjung menyoroti tujuh nilai utama yang menjadi pilar Islam wasathiyah:

Tawazun – keseimbangan antara aspek duniawi dan ukhrawi.

I’tidal – sikap adil dan proporsional dalam kehidupan.

Tasamuh – keterbukaan dan toleransi terhadap perbedaan.

Shura – musyawarah dalam pengambilan keputusan.

Islah – komitmen untuk terus memperbaiki diri dan masyarakat.

Qudwah – menjadi teladan dalam perilaku dan kepemimpinan.

Muwathanah – kesadaran sebagai warga negara yang patuh terhadap hukum dan menjunjung kebersamaan dalam kebangsaan.

Prinsip-prinsip ini menjadi landasan bagi kehidupan umat Islam di Indonesia yang hidup dalam keberagaman suku, budaya, dan agama.

Muhammadiyah memiliki potensi besar dalam merespons tantangan global dengan menghadirkan solusi berbasis Islam yang berkemajuan. “Islam tidak boleh sekadar bereaksi terhadap perubahan zaman, tetapi harus menjadi bagian dari solusi bagi peradaban modern,” tegasnya.

Diharapkan, melalui gerakan Wasathiyah Islam Berkemajuan, Muhammadiyah dapat terus memperkuat perannya dalam membangun Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya berdampak pada umat Islam di Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi dalam menjawab tantangan global di bidang sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan.

Related posts