MINANGKABAUNEWS.com, BUKITTINGGI – Wakil Wali Kota (Wawako) Bukittinggi, Ibnu Asis bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bukittinggi meninjau harga pasar menjelang Lebaran ldulfitri 1446 Hijriah. Tim bertolak dari titik kumpul Jembatan Gantung, menuju Pasar Bawah, pada Rabu (26/3/2025).
Ibnu Asis mengatakan, monitoring harga pasar di Kota Bukittinggi dilakukan dalam rangka memantau harga dan stok harga pangan di pasaran.
“Ya, monitoring ini merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok,” kata Ibnu Asis kepada wartawan.
“Dari hasil pemantauan bahwa stok pangan di Kota Bukittinggi dalam kondisi aman, dengan harga yang stabil dan terkendali,” sambungnya.
Sementara itu, Asisten II Setdako, Rismal Hadi, selaku Sekretaris TPID Bukittinggi, menjelaskan, sebelum meninjau pasar, TPID Bukittinggi, melakukan pembahasan perkembangan inflasi yang terjadi di Kota Bukittinggi. Dimana, dalam tiga bulan terakhir, inflasi relatif terkendali.
“Iya, memang pada bulan Desember 0,44, Januari, terjadi deflasi -0,76 dan Februari menguat kembali, tapi masih terjadi deflasi -0,48. Hal ini ditenggarai akibat adanya subsidi listrik dari PLN sampai 50 persen,” jelasnya.
Rismal Hadi sebut dari hasil tinjauan pasar hari ini, Beras Premium dijual dengan harga Rp17.200,- per kilogram, Beras Medium (beras SPHP) Rp13.200, per kilogram, Bawang Merah Rp32.000,- per kilogram, Bawang Putih Rp42.000,- per kilogram, Cabe Merah Keriting Rp57.000- per kilogram, Daging Sapi Rp150.000- perkilogram.
Kemudian, kata Rismal Hadi, Ayam Ras Rp41.000,- per kilogram, Telur Ayam Ras Rp45.000,- hingga Rp50.000,- per tray, Gula Pasir Konsumsi Rp18.500,- per kilogram, Tepung Terigu Curah Rp8.000,- per kilogram, Minyak Goreng Curah Rp15.000- per liter, dan Tepung Terigu Kemasan Rp12.700 per kilogram.
Sebelum tinjau pasar, Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi telah melaksanakan High Level Meeting (HLM) bersama TPID Kota Bukittinggi dalam rangka persiapan menghadapi Lebaran ldulfitri nanti. (*)
