MINANGKABAUNEWS.COM,PADANG PANJANG – Menjelang satu tahun kepemimpinan Wali Kota Hendri Arnis dan Wakil Wali Kota Allex Saputra, wajah pembangunan Kota Padang Panjang menunjukkan perubahan yang nyata, terukur, dan berkelanjutan. Sejak resmi dilantik Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada 20 Februari 2025 untuk periode 2025–2030, pasangan ini bergerak cepat menerjemahkan visi “Padang Panjang Kota Serambi Mekkah yang Maju, Sejahtera, dan Bermarwah” ke dalam kerja-kerja konkret yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Seratus hari pertama kepemimpinan menjadi fondasi penting. Pada fase awal tersebut, Pemerintah Kota Padang Panjang mengeksekusi berbagai program prioritas sebagai sinyal kuat keseriusan membangun kota secara terarah, efisien, dan berkeadilan. Fokus pembangunan diarahkan pada penguatan ekonomi masyarakat, reformasi birokrasi, peningkatan kualitas layanan publik, serta perlindungan sosial yang inklusif.
Di sektor ketenagakerjaan, Pemko Padang Panjang memberikan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan kepada 4.404 pekerja sektor informal melalui dukungan APBD sebesar Rp403,2 juta. Upaya perluasan kesempatan kerja juga dilakukan melalui pelatihan satpam bagi 26 peserta dan pelatihan bahasa Jepang bagi 20 orang, membuka peluang kerja hingga ke luar negeri.
Transformasi birokrasi menjadi agenda strategis. Sistem presensi online berbasis Face Recognition melalui aplikasi SIMPEGNAS BKN mulai diuji coba di BKPSDM dan Bappeda, dengan target penerapan penuh pada Juni 2025. Sejalan dengan itu, Pemko menyiapkan Unit Pelaksana Teknis Penilaian Kompetensi sebagai pijakan menuju sistem merit ASN yang lebih objektif, profesional, dan transparan. Untuk memastikan seluruh program berjalan akuntabel, Inspektorat Daerah aktif melakukan pengawasan dan pendampingan, termasuk pada Program Bantuan Transportasi Gratis bagi Pelajar yang meringankan beban orang tua dan menjamin akses pendidikan yang lebih merata.

Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) turut digenjot melalui Gerakan Operasi Taat Pajak (OTP) yang dimulai 26 Mei 2025. Sebanyak 50 petugas diterjunkan untuk penagihan, pendataan ulang, serta uji petik pajak dan retribusi, sebagai upaya memperkuat fondasi keuangan daerah demi mendukung pembangunan berkelanjutan.
Pendekatan pembangunan yang inklusif tercermin kuat di sektor sosial. Bantuan SIATIS senilai Rp279,9 juta disalurkan kepada 128 warga, mencakup kebutuhan dasar hingga alat bantu disabilitas. Peresmian Istana Lansia dan Graha Disabilitas di Masjid Manarul Ilmi, Islamic Centre, menjadi simbol komitmen menjadikan Padang Panjang sebagai kota yang ramah bagi semua kelompok masyarakat.
Penataan kota juga menunjukkan progres signifikan. Kawasan Pasar Pusat ditata melalui penertiban PKL, pengaturan ulang parkir, serta penerapan sistem satu arah. Sistem parkir baru kini mampu menampung 960 kendaraan roda dua dan 274 kendaraan roda empat, menciptakan kenyamanan berbelanja sekaligus memperlancar arus lalu lintas.
Di bidang ekonomi kerakyatan, Pemko menggagas pembentukan Koperasi Kelurahan Merah Putih yang dijadwalkan diluncurkan Juli 2025. Program Tabungan Berkah Serambi Mekkah (BERSAMA) dengan subsidi bunga nol persen bagi UMKM serta penguatan ketahanan pangan melalui Gerakan Tanam Cabai dan Gelar Pangan Murah menjadi strategi konkret pengendalian inflasi daerah.
Capaian pelayanan publik semakin terasa melalui percepatan digitalisasi. Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) telah mencapai 35 persen, tertinggi di Sumatera Barat. Inovasi Padang Panjang Barcode yang terintegrasi dengan sistem pengaduan Lapor Warga memperkuat transparansi dan responsivitas layanan pemerintah.
Di sektor kesehatan, layanan PSC 119 mampu merespons kondisi darurat dalam waktu 5–10 menit. Jangkauan Jaminan Kesehatan Masyarakat Padang Panjang (JKMPP) juga diperluas hingga mencakup 470 kepala keluarga, memastikan akses layanan kesehatan yang lebih adil dan merata.
Identitas religius dan budaya tetap menjadi ruh pembangunan. Revitalisasi Islamic Centre, kelas taklim gratis, Program Wajah Muslimah, hingga layanan konsultasi warisan dan pusaka oleh MUI terus diperkuat sebagai bagian dari karakter Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekkah.
Di sisi lain, kepemimpinan Hendri Arnis–Allex Saputra mampu membuka ruang sinergi luas dengan pemerintah pusat. Komunikasi intensif dengan kementerian dan lembaga nasional menjadi strategi mempercepat pembangunan tanpa membebani APBD. Sinergi dengan Anggota DPR RI Zigo Rolanda menghasilkan dukungan sembilan proyek irigasi baru yang tersebar di Banda Tarok, Bukit Kanduang, Sawah Sapuluh Tami, Tunggua Dadok, Sawah Batuang, Mudiak Balai, Munggu, Sawah Baukue, dan Bukit Surungan, memperkuat infrastruktur pertanian dan ketahanan pangan daerah.
“Alhamdulillah, dukungan ini akan sangat membantu petani kita menjaga ketersediaan air dan meningkatkan hasil panen,” ujar Wali Kota Hendri Arnis.
Di tengah percepatan pembangunan, kepemimpinan ini juga diuji oleh bencana banjir bandang (galodo). Pemko bergerak cepat sejak tahap evakuasi, penyiapan lokasi pengungsian, hingga pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak. Pascatanggap darurat, warga dengan rumah rusak berat difasilitasi hunian sementara dan skema pemulihan bertahap, serta menerima bantuan tunai Rp1,5 juta per kepala keluarga.
Keseriusan pemulihan pascabencana kini memasuki tahap verifikasi kementerian. Setelah koordinasi langsung dengan Kementerian PUPR bersama Anggota DPR RI Andre Rosiade, usulan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur resmi diserahkan ke Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Sumatera Barat. Usulan mencakup perbaikan gerbang kota, sumber air Sungai Andok, sambungan air bersih, bak penampungan air baku, rehabilitasi kantor pemerintahan, fasilitas MCK, hingga bantuan hunian sementara dan hunian tetap.
“Harapan kita proses verifikasi berjalan cepat agar pemulihan fasilitas publik segera dimulai,” kata Hendri Arnis.
Berbagai kerja nyata tersebut berbuah prestasi membanggakan di tingkat regional hingga nasional. Kota Padang Panjang meraih peringkat dua nasional dan peringkat pertama Sumatera Barat dalam Indeks Pencegahan Korupsi Daerah (IPKD) MCP, sembilan kali berturut-turut mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), serta meraih Paritrana Award 2025. Perumda Tirta Serambi dan RSUD juga menyabet penghargaan TOP BUMD 2025.
Di bidang lingkungan, Padang Panjang dianugerahi penghargaan nasional UI Green City Metric sebagai wujud komitmen kota hijau. Sektor kearsipan mencatat prestasi dengan nilai sangat memuaskan, terbaik di Sumatera Barat dan masuk 12 besar nasional. Di bidang keluarga dan kepemudaan, Kampung KB Bajamba TPL meraih Juara Harapan II Nasional, serta Padang Panjang memboyong lima penghargaan pada Apresiasi BKR dan PIK-R tingkat Sumatera Barat.
Bidang pendidikan dan sosial tak kalah gemilang. Kota Padang Panjang menyabet tujuh penghargaan pada Malam Apresiasi Pendidikan Sumatera Barat 2025, meraih predikat Kota Informatif, serta menerima penghargaan atas pengukuhan Tim Pembina Posyandu. PKK Padang Panjang juga memborong penghargaan di ajang Temu Kader PKK Sumatera Barat, sementara KWT Sakinah Paus Juara I P-KRPL dan SMAN 1 Padang Panjang Juara II Lomba Pangan Got Talent tingkat provinsi.
Secara personal, Wali Kota Hendri Arnis turut menerima sejumlah penghargaan nasional, di antaranya sebagai Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia dan PENAIS Award 2025, serta penghargaan dari Kementerian Agama RI atas dukungan penyelenggaraan Haji 2025.
Dengan fondasi kebijakan yang kuat, sinergi lintas sektor yang semakin solid, respons cepat terhadap bencana, serta deretan prestasi yang diraih, kepemimpinan Hendri Arnis–Allex Saputra memberi sinyal jelas bahwa Padang Panjang berada di jalur yang tepat menuju kota yang lebih maju, sejahtera, dan bermarwah. Tahun pertama menjadi pijakan penting untuk melangkah lebih cepat pada tahun-tahun berikutnya demi mewujudkan harapan masyarakat Kota Padang Panjang. (Edi Fatra)






