Wako Ingatkan Tim Pengendali Kemiskinan Tidak Banyak Seremoni

MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Walikota Solok Zul Elfian Umar ingatkan Tim Pengendali Kemiskinan untuk tidak hanya seremonial belaka, Jumat (10/2/2023), dalam rapat TIm Pengendalian Kemiskinan ekstrem.

“Sibuk rapat sana sini, banyak perencanaan, tapi miskin aksi dan gebrakan. Lebih parahnya tidak paham tugas dan tanggung jawab sebagai Tim Pengendali Kemiskinan, lebih banyak teorinya” tekan Wako.

Read More

Sesuai arahan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian, dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi daerah beberapa waktu lalu, Wako menekankan setiap perangkat daerah untuk bersama-sama dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem akibat inflasi.

Selain itu, Wakil Walikota Solok Ramadhani Kirana Putra juga menegaskan OPD dan perangkat daerah lainnya untuk bergerak cepat, dan turun mendata kelompok atau KK Miskin dan keluarga yang terancam mengalami kemiskinan ekstrem.

“Kita harus bekerja cepat dan tepat, harus jelas tupoksi masing-masing, siapa yang menangani harus jelas, semua OPD harus turun dan bergotong royong dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di Kota Solok” kata Wawako.

“Tugas kita bagaimana angka kemiskinan di Kota Solok bisa turun dan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. Begitu juga dengan pendapatan masyarakat perkapitanya harus naik. Ini sangat penting agar Kota Solok tidak berada dalam kemiskinan ekstrem” tegasnya.

Untuk bulan Februari ini, Pemerintah Kota Solok akan membagikan sebanyak 30 Kg beras untuk 359 KK, sesuai data P3KE Desil I. Dan memprioritaskan 180 KK yang terancam kemiskinan ekstrem.

Kemudian, Baznas Kota Solok juga akan memberikan bantuan pada KK Miskin sebanyak 256 KK. Untuk hal ini Pemerintah Kota Solok akan berkolaborasi dengan Baznas Kota Solok.

“Target kita, pada tahun 2023 ini angka kemiskinan akan berada dibawah 1%. Tujuannya agar Kita Solok tidak masuk dalam kemiskinan ekstrem” jelas Wawako.***

 

Related posts