MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Atasan berkontribusi besar dalam pengembangan pegawai yang menjadi bawahannya. Kebijakan dan pengembangan pegawai bukan cuma tugas sekretariat atau bagian kepegawaian saja, tapi tanggungjawab semua OPD.
Atasan memiliki tanggungjawab besar dalam pengembangan kompetensi dan kapasitas bawahannya. Prosentase pengembangan bawahan ada ditangan atasanya langsung, dengan kontribusi sebesar 60%. Sementara tanggungjawab organisasi dan individu hanya 20%.
Hal ini disampaikan Walikota Solok Zul Elfian Umar pada saat membuka pelatihan Coaching dan Mentoring bagi aparatur dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Solok, Selasa (1/3/2022), di Grand Rocky Hotel Kota Bukittinggi.
Dijelaskan Wako, berdasarkan peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2018, berbunyi pengembangan daya untuk pemenuhan kebutuhan PNS dengan standar kompetensi jabatan dan pengembangan karir, terdiri dari tiga jenis.
Ketiga jenis tersebut yaitu kompetensi tekhnis, kompetensi menajerial, dan ketiga kompetensi sosial kurtural.
“Pengembangan kompetensi bisa dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Ditengah pandemi dan anggaran yang terbatas pelatihan bisa dilakukan melalui bentuk lain. Seperti belajar mandiri, bimbingan ditempat kerja, tanya jawab atasan dan bawahan, magang, serta bentuk pelatihan non klasikal lainya,” jelasnya.
