Wali Kota Bukittinggi: Tingkat Pengangguran Terbuka 2022 Turun ke Angka 4,90 Persen

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, BUKITTINGGI- Upaya Pemerintah Kota (Pemko) di bawah kepemimpinan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, untuk menurunkan tingkat pengangguran, menunjukkan hasil positif.

Erman mengatakan, dari data yang berhasil dirangkum Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Bukittinggi 2022, turun ke angka 4,90 persen.

Read More

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Bukittinggi terus menurun.

“Angka ini bahkan jauh di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar 7,18. persen,” kata Erman, Selasa (14/2/2023).

Ia menjelaskan, TPT merupakan persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

“Sedangkan angkatan kerja sendiri, merupakan penduduk usia kerja usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran,” jelas Erman.

Ia menerangkan, pengangguran dapat diartikan kepada penduduk yang aktif mencari pekerjaan. Penduduk yang sedang mempersiapkan usaha/pekerjaan baru. Penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan dan kelompok penduduk yang tidak aktif mencari pekerjaan dengan alasan sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

“Dari hal itu, kita lahirkan kebijakan penganggaran yang berpihak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Salah satunya, Tabungan Utsman yang bisa memberikan pembiayaan modal kepada masyarakat, sehingga dapat membuka usaha. Upaya inilah yang bisa kita lakukan untuk dapat mengurangi angka pengangguran dalam dua tahun terakhir,” terang Wako Erman.

Ia mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, capaian penurunan angka pengangguran memang menjadi satu hal yang luar biasa. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir, angka pengangguran Bukittinggi selalu berada di atas 6 persen. Bahkan, mencapai puncak tertinggi setelah pandemi covid-19, tahun 2020 di angka 7,51 persen.

Capaian tahun 2022, di angka 4,90 persen itu, menjadi salah satu capaian terendah terbaik ketiga selama RPJPD, setelah 3,93 persen di tahun 2014 dan 4,72 persen di tahun 2013.

“Dimana, rata rata penurunan angka pengangguran di Bukittinggi, merupakan dampak positif dari pertumbuhan pelaku usaha kecil yang terus meningkat,” ungkap Erman Safar. (*)

Related posts