MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Suasana Sungai Batang Arau, Kota Padang, akhir pekan ini dipenuhi sorak-sorai penonton. Festival Selaju Sampan Dayung Palinggam resmi ditutup Wali Kota Padang, Fadly Amran, setelah dua hari menjadi pusat perhatian warga dan wisatawan.
Event yang diikuti 25 tim peserta ini mempertontonkan adu kecepatan dan kekompakan para pendayung di aliran sungai yang menjadi ikon kawasan Palinggam. Sorak penonton semakin memuncak saat babak final, di mana riak air bercampur semangat juang para atlet dayung tradisional.
“Festival ini bukan sekadar lomba, tapi bagian dari pelestarian tradisi dan potensi wisata bahari kita,” ujar Fadly Amran dalam sambutannya. Ia menegaskan, Pemkot Padang akan terus mendukung event berbasis kearifan lokal seperti ini untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Menurut panitia, antusiasme peserta dan penonton tahun ini meningkat signifikan dibanding sebelumnya. Banyak pengunjung datang bersama keluarga, menikmati suguhan kuliner lokal, dan memeriahkan suasana dengan musik tradisional.
Salah satu warga, Rizal (42), mengaku sengaja datang sejak pagi untuk menyaksikan pertandingan dari pinggir sungai. “Seru sekali, apalagi saat final, deg-degannya terasa. Selain hiburan, ini juga membuat kampung kami ramai dan banyak pedagang laku,” ujarnya sambil tersenyum.
Dengan berakhirnya festival, Sungai Palinggam kembali tenang. Namun gema semangatnya diyakini akan menjadi pemantik untuk event-event serupa di masa mendatang, menghidupkan denyut wisata dan budaya di Kota Padang.






