MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Fadly Amran tampak serius saat berdiri di podium Convention Hall Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif, Sabtu kemarin. Di hadapannya, 212 mahasiswa baru Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) mendengarkan dengan saksama. Wali Kota Padang itu datang bukan sekadar memberikan kuliah umum biasa—ia membawa pesan yang lebih berat: krisis global butuh solusi dari kaum intelektual.
“Lingkungan, kesehatan, dan sosial bukan persoalan remeh. Perguruan tinggi harus jadi motor pemikiran transformatif, bukan cuma di level lokal, tapi global,” tegas Fadly dalam kuliah umum bertema “Isu Global dan Transformasi Ilmu Pengetahuan, serta Peran Intelektual dalam Menjawab Krisis Global Lingkungan, Kesehatan, dan Sosial” untuk tahun akademik 2025/2026.
Fadly menyebut dunia tengah dilanda krisis multidimensi yang saling berkelindan. Menurutnya, hanya pendekatan lintas disiplin ilmu yang bisa menjadi jalan keluar. Di sinilah perguruan tinggi, termasuk UMSB, memegang peran vital sebagai pusat lahirnya solusi sosial.
Pemerintah Kota Padang, kata dia, siap menjalin kolaborasi dengan kampus untuk melahirkan kebijakan berbasis riset. “Kami terbuka untuk bekerja sama menciptakan program yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat,” ujarnya.
Momen itu juga dimanfaatkan Fadly untuk mengungkap salah satu program unggulan pemerintahannya: Smart Surau. Program yang diluncurkan 26 Juli 2025 ini akan mulai beroperasi besok, 6 Oktober 2025, di 11 masjid besar di setiap kecamatan plus Masjid Agung Nurul Iman.
Smart Surau mengusung konsep pembentukan karakter generasi muda lewat teknologi digital di lingkungan masjid. Ada ruang digital, kurikulum Tahfiz Quran dan Majelis Dakwah Taklim Wanita, hingga program Remaja Reborn dan Subuh Mubarakah.
“Ini perpaduan antara nilai spiritual, teknologi, dan pendidikan karakter. Kebijakan publik harus berakar pada konteks lokal tapi tetap terbuka pada transformasi global,” jelas Fadly.
Kehadiran Wakil Wali Kota Maigus Nasir, Direktur Pascasarjana UMSB Prof. Dr. Mahyudin Ritonga, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Irwan Akib, dan Rektor UMSB Dr. Riki Saputra—yang hadir virtual—menandai sinergi antara pemerintah, kampus, dan organisasi masyarakat.
Bagi mahasiswa pascasarjana yang hadir, kuliah umum ini bukan seremoni kosong. Ini adalah panggilan moral: jadilah agen perubahan di tengah dunia yang penuh ketidakpastian. Hanya intelektual yang mampu berpikir kritis dan beraksi nyata yang bisa memberi dampak positif bagi masyarakat.






