Warga Kota Padang Waspada, Tren Kasus Demam Berdarah Naik

Kadis Kesehatan Padang, dr. Srikurnia Yati di dampingi dr. Gentina saat menjadi narasumber Diseminasi Imformasi Kominfo Padang di MC Balaikota, Selasa, (16/8)

MINANGKABAUNEWS.COM, PADANG — Tren kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Padang naik. Dari 366 kasus di tahun lalu, hingga Juli 2022 menjadi 441 kasus DBD.

Kadis Kesehatan Kota Padang, dokter Srikurnia Yati menjelaskan gejala demam berdarah yang sering terjadi pada pasien diantaranya demam tinggi, nyeri kepala, nyeri pada sendi otot dan tulang, nyeri di bagian belakang mata, nafsu makan menurun, mual, muntah serta ruam kemerahan bahkan pendarahan.

“Untuk itu, kami sarankan masyarakat lebih waspada potensi penularan dan optimalkan 3M serta menerapkan gaya hidup sehat,” ujar Srikurnia didampingi dokter Gentina

Dokter Gentina menjelaskan Berdasarkan kelompok usia, penderita DBD didominasi rentang usia dewasa 15-44 tahun.

Lalu anak dan remaja usia 5-14 tahun, dan masing-masing 10 persen untuk kelompok usia 1-4 tahun ada 5 orang dan dan di atas 44 tahun.

Adapun yang paling tinggi kasus DBD terdapat kecamatan Koto Tangah, lalu Kuranji dan Nanggalo.

Dirinya berharap, agar masyarakat tetap waspada dan bisa melakukan PSN dengan 3M plus. Yakni, menguras tempat yang sering menjadi penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air.

“Dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), dan disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah,” jelasnya.

Plusnya atau kegiatan pendukung lainnya, lanjutnya, adalah dengan mengoptimalkan Padang Bergoro dan optimalisasi gerakan satu rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk membersihkan lingkungan atau memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk.

Selain itu, warga juga harus rajin memantau semua wadah yang dapat digunakan oleh nyamuk berkembang, contohnya Aedes Aegypti. Jangan menggantung pakaian terlalu lama, memelihara ikan pemakan jentik, menghindari gigitan nyamuk dan membubuhkan abate.

“Tidak ada penelitian daging Anjing bisa meningkatkan Trombosit sebagai treatment bagi pasien DBD,” tegasnya.

Related posts