Warga Tanah Datar Ditengah Duka, Temukan Kepedulian di Padang Panjang

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM,PADANG PANJANG – Ratnawati (32) perlahan wajah nya mulai cerah. Meski duka masih membalut hatinya. Perempuan ber-KTP Kabupaten Tanah Datar itu mengaku menemukan ketenangan sejak tiba di pos pengungsian Kantor Lurah Silaing Bawah, Kota Padang Panjang.

“Kami seperti satu keluarga sejak berada di pengungsian ini,” ujarnya dengan suara lirih, Rabu (3/11/2025).

Read More

Ratnawati berada di pengungsian bersama empat anak perempuannya yang masih belia. Kesedihan mendalam yang mereka bawa perlahan terobati karena dukungan dan kebersamaan dengan keluarga pengungsi lainnya yang mengalami musibah serupa.

Rumah yang baru enam bulan mereka tempati hancur diterjang galodo. Suami dan kakak ipar Ratna ikut tersapu material lumpur dan bebatuan, dan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Ini bukan pilu pertama bagi Ratnawati. Sebelumnya, pada bencana galodo 11 Mei 2024, rumah mereka yang berada dekat aliran sungai Gunung Singgalang luluh lantak.

Mereka kemudian pindah ke seberang, dibangunkan rumah oleh Polres Padang Panjang dan aksi solidaritas Pariaman Laweh (Aspila).Namun cuaca ekstrem lebih dari dua pekan terakhir, hujan tanpa henti dan angin kencang kembali meruntuhkan tempat berteduh itu.

Kini Ratnawati dan keluarganya menumpang harapan baru di pengungsian Silaing Bawah.

“Terima kasih kepada Pemko Padang Panjang. Kami dilayani dengan sangat baik,” ungkapnya, tampak sedikit lebih kuat dari hari-hari sebelumnya.

Lurah Silaing Bawah, Yohanes Alatumahu menuturkan, pelayanan diberikan tanpa membedakan asal domisili.

“Di penampungan di beberapa titik di Silaing Bawah sebelumnya ada 199 jiwa warga Tanah Datar yang tinggal dekat Air Mancur, Lembah Anai, Sangkua, dan Singgalang. Semuanya kita layani dengan maksimal,” ujarnya.

Para pengungsi, sebutnya, mendapatkan makanan dan minuman tiga kali sehari, snack, susu untuk anak-anak, serta kebutuhan dasar lainnya.

Pemko Padang Panjang, jelasnya, tidak hanya hadir untuk warganya sendiri, tetapi juga untuk saudara-saudara dari daerah tetangga yang terdampak bencana. (Edi Fatra/ris).

Related posts