MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Momentum Hari Santri Nasional 2025 bukan sekadar perayaan rutin. Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir mengungkapkan visi ambisius di balik peringatan tersebut: membangun generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045.
“Masa depan bangsa ada di tangan mereka,” ujar Buya Maigus Nasir dalam acara Padang Bersholawat di Masjid Agung Nurul Iman, Rabu malam pekan lalu. Ia menekankan pentingnya melahirkan generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kokoh secara moral.
Peringatan Hari Santri setiap 22 Oktober memiliki akar sejarah yang kuat. Tanggal itu merujuk pada Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH. Hasyim Asy’ari dari Nahdlatul Ulama pada 1945. Resolusi tersebut menjadi titik balik perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari agresi militer.
Presiden kemudian merespons momentum sejarah itu dengan menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, yang menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Pemerintah Kota Padang tak berhenti pada perayaan simbolis. Maigus Nasir mengungkapkan program konkret bernama Smart Surau yang tengah digulirkan. Program ini terdiri dari empat pilar: revisi kurikulum Taman Pendidikan Quran dan Madrasah Diniyah, digitalisasi masjid, revitalisasi remaja masjid, serta Subuh Mubarakah.
“Subuh Mubarakah sudah berjalan. Tiga program lainnya akan diluncurkan Januari 2026,” kata Maigus Nasir. Ia mengapresiasi dedikasi para guru yang telah mendukung program tersebut.
Acara yang dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Edy Oktaviandy, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tarmizi Ismail, serta Ketua Harian Masjid Agung Nurul Iman Prof. Salmadanis itu berlangsung khidmat. Para santri dan murid madrasah diniyah memadati masjid, berdoa bersama untuk kejayaan bangsa.






