MINANGKABAUNEWS.com, BUKITTINGGI – Yolanda (21) salah seorang Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur sudah mengenal Program JKN dalam kehidupannya.
Dia mengungkapkan bahwa selama menjadi Peserta JKN dirinya beberapa kali memanfaatkan pelayanan di fasilitas kesehatan (faskes) mitra Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan hanya bermodalkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja.
“Saat berobat kami hanya diminta menunjukkan KTP saja karena petugas dipelayanan Puskesmas hanya melihat NIK saja, setelah saya tunjukkan lalu semuanya sudah selesai dan mudah,” kata wanita yang akrab disapa Yola itu, dalam keterangannya baru-baru ini.
Dia yang saat ini tengah menempuh pendidikan tinggi di Provinsi Lampung tersebut mengapresiasi setiap prosedur yang ada pada Program JKN. Menurutnya Program JKN sudah banyak membantu hidup masyarakat Indonesia.
“Saya kira Program JKN sudah berjalan sangat baik hingga saat ini. Hampir seluruh penyakit dapat ditanggung oleh Program JKN sesuai dengan indikasi medis. Jika dihitung-hitung mungkin sudah jutaan orang yang terbantu setiap harinya semenjak kehadiran program ini,” sebut Yola.
Dia juga menceritakan pengalamannya menggunakan Program JKN saat pengurusan kacamata dua tahun yang lalu. Ia menilai tidak ada perbedaan antara pasien umum dengan Peserta JKN dalam hal pelayanan di faskes.
“Saat itu saya mendatangi Puskesmas Kapau untuk mengurus pembuatan kacamata, karena sudah beberapa hari belakangan saya merasa agak kurang nyaman dengan jarak pandang saya yang sedikit mengabur. Setelah diperiksa selanjutnya saya diarahkan ke optik mitra BPJS Kesehatan untuk pemeriksaan lanjutan sekaligus pembuatan kacamata.”
“Selama prosedur tersebut saya tidak menemukan adanya perbedaan pelayanan dari faskes. Saya dilayani layaknya pasien yang sedang sakit datang ke faskes untuk diperiksakan kondisinya,” katanya.
Selain itu Yola, juga menceritakan pengalaman orangtuanya yang memanfaatkan Program JKN untuk operasi besar di salah satu RS mitra BPJS Kesehatan.
“Selain dari pembuatan kacamata ada satu lagi yang membuat saya merasa sangat bersyukur sekali yaitu saat orangtua saya harus menjalani operasi histerektomi, yang dari awal operasi hingga pemulihan tidak ada mengeluarkan biaya sepersen pun untuk tindakan medis tersebut,” bebernya.
“Kami sekeluarga merasa sangat bersyukur sekali kala itu,” sambung Yola dengan nada haru. Sebagai seorang Generasi Z (Gen Z) yang melek akan teknologi, Yola juga mengomentari soal Aplikasi Mobile JKN yang merupakan salah satu inovasi dari BPJS Kesehatan.
“Karena sudah beberapa kali menggunakan aplikasi ini, kesan saya terhadap Aplikasi Mobile JKN untuk zaman sekarang yang serba cepat dan gak mau ribet ini rasanya kayak punya asisten pribadi buat urusan BPJS Kesehatan. Semua bisa diakses langsung dari smartphone saya mulai dari cek status kepesertaan, ganti faskes, daftar antrean online, sampai lihat kartu digital tanpa perlu bawa kartu fisik lagi.”
“Ya, Gak perlu antre lama lagi jika harus berobat ke faskes, semuanya bisa dilakukan darimana aja. User Interface (UI)-nya juga simple dan yang terpenting praktis. Menurut saya juga makin cocok dengan zaman sekarang yang serba digital,” tutur Yola.
Dirinya berharap agar Program JKN selalu bisa terus berinovasi demi menghadirkan pelayanan yang semakin baik dan mudah bagi setiap Peserta JKN. “Harapan saya buat program JKN ke depannya, semoga bisa terus berinovasi dan makin dekat sama generasi muda. Gak cuma teknologinya yang makin canggih, tapi juga pelayanannya biar lebih cepat dan transparan,” harapnya.
“Kalau bisa, semua urusan BPJS Kesehatan cukup modal lewat smartphone aja gak perlu repot ke kantor lagi. Edukasi soal Program JKN juga sangat penting, terkhusus mungkin untuk anak muda agar makin paham tentang hak dan manfaat yang mereka punya,” tukuk Yola menutup. (*)