Yoriza Asra: Talang Maur Butuh Pemimpin yang Berpola Pikir Tidak Biasa

  • Whatsapp
Panitia Pilwanag Nagari Talang Maur, Kecamatan Mungka, menetapkan 5 calon tetap wali nagari, Jumat (29/4). (Foto: Ist)

MINANGKABAUNEWS.COM, LIMAPULUH KOTA – Penyelenggaraan pesta demokrasi pemilihan wali nagari (Pilwanag) serentak di Kabupaten Limapuluh Kota 2022, ternyata menyedot perhatian serius para tokoh masyarakat di nagari.

Berbagai gagasan mengemuka terkait pola pemikiran para calon yang kelak akan memimpin sebuah nagari, sehingga organisasi pemerintah di tingkat terendah tersebut memperoleh banyak kemajuan pada setiap terjadinya masa peralihan pemimpin.

Read More

Seperti halnya gagasan yang disampaikan, Yoriza Asra, salah seorang anak nagari sekaligus tokoh masyarakat Nagari Talang Maur, Kecamatan Mungka. Dia menjabarkan, unsur pemerintah nagari merupakan Wali Nagari yang dibantu oleh perangkat nagari, sebagai unsur penyelenggara pemerintahan.

“Wali Nagari sesungguhnya memiliki kewenangan yang luas untuk mengelola pemerintahan nagari bersama Bamus. Karena Bamus merupakan bagian dari sebuah pemerintahan itu sendiri. Seperti yang dikonsep dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa,” sebut Yoriza Asra, ketika berdiskusi dengan wartawan di Kota Payakumbuh, Jumat (29/4) malam.

Wali Nagari di zaman sekarang, katanya, harus memiliki kompetensi serta pola pemikiran yang tidak biasa, agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai penanggungjawab atas semua kebijakan, baik anggaran maupun program kerja pemerintahannya.

Dia menganalogikan, menjadi seorang pemimpin Nagari, tidak bisa hanya dinilai dari orang yang rajin melayat ketika ada warga yang meninggal saja atau yang rajin ikut gotong-royong atau yang pandai menjadi khatib salat Jum’at saja.

“Tapi kebutuhan pemerintahan Nagari Talang Maur saat ini, menurut saya, adalah seorang wali nagari yang benar-benar memiliki pemikiran serta mempunyai konsep tentang bagaimana memajukan Talang Maur ini ke depannya,” tuturnya.

Ditegaskan pria yang pernah menjabat sekretaris Bamus di nagari setempat, Talang Maur saat ini membutuhkan pemimpin yang mampu melakukan perubahan di segala aspek. Mulai dari penguatan kapasitas aparatur perangkat nagari, sistem pengelolaan data dan informasi.

Kemudian juga, pengelolaan anggaran yang transparan dan melakukan tugas wewenang sesuai dengan peraturan perundang undangan. Adapun terakhir yang tidak kalah pentingnya, adalah bagaimana seorang wali nagari mampu menampung aspirasi masyarakat berupa ide dan gagasan (aspiratif).

Bukan sebaliknya yang sering terjadi adalah tidak terbangunnya ruang komunikasi dan koordinasi antara pemerintah (wali nagari) dengan masyarakat. Apalagi, menurutnya, saat ini zaman sudah berubah, pemerintah nagari perlu menyesuaikan konsep pembangunannya dengan kemajuan arus teknologi informasi.

“Termasuk mengupayakan bagaimana sebuah pemerintahan dibangun dengan prinsip partisipatif, bukan pemerintahan nagari yang alergi dengan masukan dan kritikan,” ungkap Yori.

Kedepan, ia berharap, selaku anak nagari dan masyarakat, melalui Pilwanag serentak 2022 ini sejatinya akan terpilih seorang wali nagari yang komunikatif, serta mampu menjadikan dirinya sebagai pemimpin seluruh masyarakat nagari Talang Maur.

“Pesan saya, seluruh calon wali nagari yang berkompetisi hari ini, siapa pun yang terpilih nantinya, jadilah pemimpin semua orang. Jangan cuma menjadi wali nagari yang masih memikirkan kepentingan kelompok atau wilayah jorongnya saja,” saran Yoriza Asra. (akg)


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts