Padang Aro (Minangkabaunews) – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan telah menetapkan enam poin strategi upaya percepatan penurunan stunting. Keenam poin tersebut mencakup mulai dari penurunan prevalensi hingga memastikan perkembangan anak terjamin secara fisik maupun mental yang didukung oleh lingkungan yang aman.
Wakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi menyampaikan bahwa dalam upaya pelaksanaan keenam poin tersebut dibutuhkan kerja sama berbagai pihak, tidak hanya bergantung pada orang tua anak saja.
“Tentunya semua daya upaya harus kita lakukan, dengan semangat dan nilai–nilai gotong royong, dan kekeluargaan, bersama Ninik Mamak, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, orang yang di kampung maupun di rantau semua kita libatkan untuk membantu agar SDM Solok Selatan ini semakin sehat dan berkualitas,” kata Yulian dalam pembukaan Diseminasi Audit Kasus Stunting Solok Selatan Periode II Tahun 2024 di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan, Kamis (20/9/2024).
Enam poin yang dimaksud yakni menurunkan angka prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga.
Kemudian menjadi pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh dan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Kesehatan. Hal terakhir yang tak kalah pentingnya adalah meningkatkan akses air minum dan sanitasi yang sangat penting untuk menjamin kebersihan dan kesehatan ibu hamil dan balita.
“Enam pokok besar di atas menjadi acuan bagi kita semua dalam hal percepatan penurunan stunting di Kabupaten Solok Selatan yang kita cintai ini,” tegasnya.
Yulian mengharapkan dari diseminasi audit kasus stunting ini akan dapat mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya stunting, bagaimana terjadinya, dan apa rekomendasi tim pakar terhadap kondisi tersebut.
Sehingga ke depannya rekomendasi tersebut bisa ditindaklanjuti oleh seluruh pihak yang berwenang sehingga terwujud Solok Selatan yang bebas stunting.