BGN: Sapi Merah Putih Jadi Penopang Pasokan Susu Berkualitas untuk Program MBG

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan Program Sapi Merah Putih yang digagas Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas akan menjadi penopang utama ketersediaan susu dan daging berkualitas untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sekretaris Utama BGN, Sarwono, mengatakan kebutuhan protein hewani yang cukup menjadi kunci pertumbuhan anak-anak penerima manfaat program MBG.

“Peluncuran Sapi Merah Putih adalah langkah strategis untuk memastikan asupan gizi anak-anak Indonesia. Daging dan susu berkualitas bukan hanya menopang tumbuh kembang generasi muda, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Sarwono, Rabu (3/9).

Ia menambahkan, program ini sejalan dengan target swasembada pangan yang tertuang dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029.
Revolusi Putih
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyebut inisiatif Sapi Merah Putih sebagai terobosan revolusioner di bidang peternakan.
“Ide Presiden mengenai revolusi putih hanya bisa diwujudkan melalui hadirnya bibit sapi unggul. Setelah delapan dekade Indonesia merdeka, kini lahir 120 sapi kembar identik, dengan 80 ekor resmi ditetapkan sebagai Sapi Merah Putih,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard, menilai program ini juga mencerminkan lompatan besar Indonesia dalam sains dan teknologi.

“Inovasi Sapi Merah Putih bukan hanya berdampak ke peternakan dan pangan, tetapi juga memperkuat ekosistem STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Lebih penting lagi, program ini tidak membebani APBN karena seluruh pembiayaan ditopang BRI,” jelas Febrian.
Hasil Kolaborasi
Program Sapi Merah Putih lahir dari kerja sama antara Kementerian PPN/Bappenas, PT Moosa Genetika Farmindo, dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Melalui teknologi biogenetika, sapi lokal Indonesia dikembangkan menjadi bibit unggul dengan potensi besar untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat.

BGN menilai peluncuran ini menjadi momentum krusial dalam memperkuat ketahanan gizi nasional, sekaligus menegaskan posisi Indonesia dalam inovasi peternakan berbasis teknologi.

Related posts