MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA — Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) tengah mempersiapkan ratusan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk mengelola 1.000 dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T).
Wakil Kepala I BP Taskin, Nanik Sudaryati Deyang, mengatakan jumlah dapur akan terus diperluas agar menjangkau seluruh kawasan 3T di Indonesia.
“Banyak daerah terpencil penduduknya tidak sampai 3.000 jiwa, padahal standar satu dapur MBG melayani 3.000–3.500 penerima. Kami siapkan diskresi agar mereka tetap mendapatkan fasilitas, bahkan di pulau yang penduduknya hanya 1.119 orang,” ujar Nanik dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/8).
Konsep “dapur khusus” akan diterapkan di lokasi yang sulit diakses, seperti pulau-pulau kecil di Lombok. Pengelolaan melalui Koperasi Desa Merah Putih diharapkan menjamin keberlanjutan operasional sekaligus memberikan dampak ekonomi.
Selain menyalurkan makanan bergizi, koperasi akan mengatur rantai pasok bahan pangan dan mengolah limbah organik menjadi produk bernilai, seperti pakan ternak atau bahan bakar alternatif.
“Prinsipnya, tidak boleh ada daerah tertinggal dari program Makan Bergizi Gratis hanya karena jumlah penduduknya sedikit atau aksesnya sulit,” tegas Nanik.
BP Taskin menargetkan dapur khusus di wilayah terpencil mulai beroperasi tahun ini, seiring percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh pemerintah. (ANTARA)
