MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA — Surabaya menjadi episentrum gelombang baru penguatan ekonomi desa. Pada Selasa (4/11), Kementerian Koperasi dan UKM secara resmi meluncurkan pelatihan massif bagi ribuan pendamping Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Langkah strategis ini merupakan akselerasi nyata untuk memastikan koperasi desa tidak hanya hadir, tetapi juga profesional, mandiri, dan berkelanjutan.
Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 9 dan 17 Tahun 2025. Destry Anna Sari, Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, menekankan bahwa peran pendamping jauh melampaui tugas administratif.
“Mereka adalah ujung tombak. Para pendamping ini hadir sebagai business coach yang akan mendampingi koperasi memetakan potensi lokal, membangun jejaring strategis, dan memastikan adopsi teknologi melalui Simkopdes,” tegas Destry dalam kickoff pelatihan di Surabaya.
Skala pelatihan ini sungguh monumental. Sebanyak 2.129 pendamping yang terdiri dari berbagai spesialisasi—seperti asisten bisnis, tenaga pendamping desa, dan penyuluh perikanan—akan digembleng secara intensif selama lima hari. Mereka akan dibekali ilmu langsung dari para akademisi, praktisi koperasi berpengalaman, dan lembaga pelatihan terpercaya.
Gelombang pembekalan tidak berhenti di sana. Kemenkop secara paralel juga menggelar pelatihan untuk 16.988 pengurus Kopdes/Kel Merah Putih yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Program yang berlangsung dari 27 Oktober hingga 29 November 2025 ini bertujuan membangun kapasitas dari dalam tubuh pengurus koperasi sendiri.
Untuk memperkuat fondasi yang berkelanjutan, Kemenkop tidak bekerja sendiri. Kolaborasi strategis dijalin dengan tiga perguruan tinggi terkemuka Surabaya: Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, dan STIESIA Surabaya. Kerja sama ini dirancang untuk menyediakan dukungan akademik, riset, dan pelatihan lanjutan guna menciptakan sumber daya manusia koperasi yang unggul.
Dukungan juga datang penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan kebanggaannya. “Jawa Timur, dengan 29.930 koperasi aktif dan 8.494 di antaranya adalah Kopdes/Kel Merah Putih, memiliki kekuatan strategis yang luar biasa. Inilah momentum kita untuk membangun ekonomi rakyat yang tangguh, dimulai dari desa,” pungkas Emil.
Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan ribuan tenaga pendamping yang andal, Kopdes Merah Putih di Jawa Timur diproyeksikan menjadi penggerak utama kemandirian ekonomi di akar rumput.






