MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Direktur HC, Risk & Compliance Marjana memberikan kuliah umum di Kampus 1 UM Sumbar, Kamis, (12/1/2023). Kuliah umum itu diikuti ratusan mahasiswa. Hadir juga ketua dan sekretaris BPH, perwakilan PWM, para dosen dan karyawan.
Marjana mengatakan entrepreneur harusnya bukan kata yang asing bagi umat islam. Bagi umat islam, enterpreneur harusnya bukan kata yang asing lagi. Karen Nabi Muhammad SAW mulai berdagang ke Negeri Syam sejak usia 12 tahun, hal itu mengajarkan kita bahwa nabi Muhammad the real enterpreneur.
Selanjutnya Marjana mengatakan bahwa di negara-negara maju, banyak pebisnis yang lahir dari lingkungan kampus. Di Indonesia sendiri, banyak anak-anak milenial yang belajar bisnis dan mencoba menjadi pebisnis. Mulai dari usaha sendiri, usaha rumahan, hingga menjalin mitra kerja meski tidak semuanya bisa bertahan dan sukses. Banyak faktor yang menyebabkan itu semua, salah satunya adalah perkembangan dunia teknologi yang setiap hari semakin pesat. Untuk menjadi pebisnis, nekat saja tidak cukup. Kita harus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki orang lain, bisa membaca pasar, mengkaji peluang yang ada, mengikuti perkembangan teknologi dan yang terpenting bisa menjalin kerjasama yang baik.
Dalam sambutannya, Rektor UM Sumatera Barat Dr. Riki Saputra, MA, mengungkapkan Untuk menjadi enterpreneur university, hal yang perlu diperhatikan antara lain, kolaborasi yang baik dan kemandirian finansial.
“UM Sumatera Barat sendiri memiliki program studi akuntansi dan manajemen dari fakultas ekonomi yang insyaallah akan melahirkan sarjana-sarjana muda berkompeten dan siap bertarung di dunia entrepreneur” katanya.
