MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Duka mendalam masih menyelimuti warga Kelurahan Lambuang Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Bencana banjir bandang yang menerjang dua kali dalam sebulan terakhir telah meluluhlantakkan permukiman warga, menyisakan kehancuran dan air mata. Sebanyak 22 rumah hanyut tersapu arus deras, memaksa 130 jiwa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.
Bencana pertama terjadi pada 25 November 2025, sebelum warga sempat bernapas lega, banjir bandang kembali menghantam pada 28 November 2025. Kali ini, keganasannya lebih dahsyat, menyapu bersih apa yang tersisa dari serangan pertama. Nagari Batu Busuk dan Kapalo Koto menjadi wilayah terparah yang menerima dampak bencana ini.
Di tengah keriuhan penyaluran bantuan, hadir Ketua PW Aisyiyah Sumatera Barat, Dr. Syuraini, MPd, yang turun langsung menyentuh tangan para korban. Dengan suara yang lembut namun penuh keyakinan, beliau menyampaikan pesan penghiburan dan komitmen.
“Saudara-saudara kami di Lambuang Bukik tidak sendirian. Musibah yang datang bertubi-tubi ini adalah ujian berat, tetapi percayalah, rasa peduli dan gotong royong sesama anak bangsa adalah obat yang paling pertama,” ujar Dr. Syuraini, MPd, dengan mata yang menatap penuh perhatian ke arah para pengungsi. “Kehadiran kita hari ini bukan hanya tentang paket sembako, tetapi tentang menguatkan hati, bahwa masih ada yang memikirkan dan berjalan bersama mereka. PW Aisyiyah Sumbar akan terus mendampingi, memantau, dan berupaya hingga kehidupan mereka dapat kembali pulih, setahap demi setahap.”
Di tengah kesedihan yang mencekam, secercah harapan datang dari tangan-tangan dermawan. Minggu pagi, 14 Desember 2025 pukul 10.00 WIB, tiga organisasi peduli kemanusiaan bergerak cepat menyalurkan bantuan sembako kepada para korban. Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Barat menggandeng Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) dan Komunitas All Out Gemini dalam misi kemanusiaan di lingkungan PC Aisyiyah Pauh.
“Kami tidak bisa tinggal diam melihat penderitaan saudara-saudara kita di Lambuang Bukik. Banjir bandang yang terjadi dua kali ini benar-benar meninggalkan luka yang dalam bagi masyarakat setempat,” ujar Dr. Desi Asmaret, M.Ag, Ketua MKS PW Aisyiyah Sumbar, dengan suara penuh empati.
“Melalui kerjasama ini, kami berharap dapat meringankan beban mereka, setidaknya untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Ini adalah wujud kepedulian kita sebagai sesama manusia dan sesama saudara seiman. Kami akan terus memantau kondisi pengungsi dan siap memberikan bantuan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan kami,” tambahnya.
Kehadiran Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia memberikan warna tersendiri dalam aksi kemanusiaan ini. Ibu Peni, yang hadir mewakili APJI, menegaskan komitmen para pengusaha untuk turun langsung membantu korban bencana.
“Sebagai pengusaha, kami memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Ketika bencana datang, kita semua harus bersatu. APJI dengan senang hati bergabung dalam penyaluran bantuan ini karena kami percaya, rezeki yang Allah berikan kepada kami harus dikembalikan kepada mereka yang membutuhkan,” kata Ibu Peni dengan tulus.
“Kami berharap bantuan sembako dan uang tunai ini bisa membantu meringankan beban para korban, terutama untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari mereka yang sudah kehilangan segalanya. Ke depan, APJI terbuka untuk kerjasama-kerjasama kemanusiaan lainnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Ibu Qomariah atau yang akrab disapa Ibu Rose dari Komunitas All Out Gemini mengungkapkan rasa prihatin mendalam atas musibah yang menimpa warga Lambuang Bukik.
“Hati kami sangat terpanggil ketika mendengar berita banjir bandang ini. Bayangkan, dalam waktu singkat, warga harus menghadapi dua kali bencana yang sama. Rumah-rumah mereka hanyut, harta benda hilang, dan yang terpenting, trauma yang mereka alami sangat berat,” ungkap Ibu Rose dengan mata berkaca-kaca.
“All Out Gemini berkomitmen untuk terus mendampingi korban bencana. Kami tidak hanya datang sekali, tapi akan terus memantau dan membantu proses pemulihan mereka. Kami juga mengajak masyarakat luas yang ingin membantu untuk bisa menyalurkan melalui komunitas kami. Mari kita bersama-sama meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang berduka,” ajaknya.
Aksi penyaluran bantuan yang berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga selesai ini berjalan dengan tertib dan penuh kehangatan. Para pengungsi yang menerima bantuan terlihat terharu. Beberapa ibu-ibu bahkan tak kuasa menahan air mata saat menerima paket sembako yang diserahkan langsung oleh para relawan.
Seorang pengungsi, Ibu Sari (45 tahun), mengaku sangat terbantu dengan kehadiran bantuan ini. “Rumah kami hanyut saat banjir kedua. Kami hanya sempat menyelamatkan diri. Semua barang, termasuk persediaan makanan, hilang. Alhamdulillah, masih ada orang-orang baik yang peduli dengan kami,” katanya sambil mengelap air mata.
Kondisi para pengungsi saat ini memang masih memprihatinkan. Mereka menempati tenda-tenda darurat dan posko pengungsian dengan fasilitas seadanya. Trauma akibat bencana yang datang beruntun masih sangat terasa, terutama pada anak-anak yang kehilangan rumah dan mainan mereka.
Pihak PC Aisyiyah Pauh sebagai koordinator lokal menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada ketiga organisasi yang telah peduli terhadap nasib warga terdampak bencana. Mereka berharap, bantuan ini bisa menjadi awal dari bantuan-bantuan lain yang akan datang untuk membantu proses pemulihan kehidupan warga Lambuang Bukik.
Hingga berita ini diturunkan, upaya pemulihan pascabencana masih terus berlangsung. Pemerintah setempat bersama dengan berbagai elemen masyarakat terus berupaya memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban.
Bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan dapat menghubungi MKS PW Aisyiyah Sumatera Barat, Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia, atau Komunitas All Out Gemini. Setiap bantuan, sekecil apapun, akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang sedang berjuang bangkit dari keterpurukan.






