Festival Literasi Daerah 2025, Pesisir Selatan Kukuhkan Komitmen Menuju Masyarakat Cakap Literasi dan Nagari Pandai

  • Whatsapp

Pesisir Selatan – Mentari pagi baru saja naik ketika halaman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesisir Selatan mulai dipenuhi oleh ratusan peserta dari berbagai nagari. Senyum pelajar, langkah penuh semangat para guru, dan obrolan hangat para pegiat literasi menciptakan suasana semarak.

 

Hari itu, Rabu (5/11), menjadi hari yang istimewa — Pesisir Selatan menapaki babak baru dunia literasi dengan digelarnya Festival Literasi Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2025 untuk pertama kalinya.

 

Sejak awal, energi yang terpancar begitu kuat. Sorotan mata penuh harapan dari para peserta menunjukkan tekad bersama untuk menghadirkan budaya baca dan tulis di tengah masyarakat yang semakin modern.

 

Panggung utama diapit oleh tenda pameran buku, ruang dialog literasi, dan sudut perpustakaan digital. Tidak hanya menjadi acara, festival ini menjelma menjadi ruang kolaborasi, ruang mimpi, dan ruang tumbuh bagi generasi yang ingin melahirkan perubahan melalui pengetahuan.

 

Festival dibuka langsung oleh Bupati Pesisir Selatan, H. Hendrajoni, yang hadir bersama Anggota DPR RI sekaligus Bunda Literasi Kabupaten, Hj. Lisda Hendrajoni. Kehadiran mereka menambah aura khusus, menunjukkan bahwa literasi di Pesisir Selatan bukan sekadar program, tetapi komitmen serius pemerintah dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Hamdi, menggambarkan festival ini sebagai gerbang menuju ekosistem literasi yang berkesinambungan. Ia menegaskan bahwa literasi sudah berkembang jauh dari sekadar kemampuan membaca dan menulis.

 

“Literasi hari ini adalah kemampuan memahami informasi, mengolah gagasan, dan menciptakan solusi untuk kehidupan,” katanya di hadapan ratusan peserta yang menyimak dengan antusias.

 

Hamdi juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal mewujudkan Nagari Pandai 2025–2030, program pembangunan berbasis pengetahuan yang menempatkan masyarakat sebagai subjek utama perubahan.

 

Ia berharap festival ini dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi memiliki karakter, kreativitas, dan kecintaan terhadap budaya membaca.

 

Suasana semakin hangat ketika para peserta mulai mengunjungi setiap stan pameran. Buku-buku dari berbagai genre dipamerkan, mulai dari literatur modern, pendidikan, sejarah, hingga karya lokal.

 

Di sisi lain, teknologi digital turut menjadi daya tarik melalui layanan perpustakaan digital yang memungkinkan masyarakat mengakses ilmu pengetahuan tanpa batas.

 

Pada panggung utama, peluncuran buku “Penulisan Konten Budaya Lokal” menjadi sorotan. Buku ini menjadi simbol penting bahwa literasi bukan sekadar membaca, tetapi juga berkarya, menuliskan sejarah, dan menjaga identitas kearifan lokal.

 

Para generasi muda yang hadir tampak terinspirasi untuk ikut menulis dan mengembangkan konten positif tentang daerah mereka. Semangat menulis tumbuh seiring dengan kesadaran bahwa setiap cerita lokal memiliki nilai yang layak diabadikan.

 

Tidak hanya itu, pengukuhan Bunda Literasi Kecamatan menandai dimulainya gerakan literasi berbasis komunitas. Mereka diharapkan menjadi cahaya pengetahuan yang menyala di setiap nagari.

 

Bunda Literasi akan menggerakkan masyarakat untuk rutin membaca, berdiskusi, dan menemukan makna baru dari setiap halaman buku. Gerakan ini menjadi fondasi perubahan sosial yang berakar dari kebiasaan intelektual.

Bupati Hendrajoni dalam sambutannya berbicara tentang pentingnya literasi sebagai pondasi membangun bangsa. “Literasi bukan hanya alat untuk memahami huruf, tetapi untuk memahami kehidupan. Ia membentuk karakter, menguatkan kemampuan berpikir, dan melatih empati,” ujarnya penuh retorika.

 

Ia mengajak guru, pustakawan, dan orang tua untuk menjadi teladan. “Bukan hanya menyuruh anak membaca, tapi menemani mereka menjelajah dunia melalui buku. Jadikan membaca bukan tugas, tetapi kebiasaan dan kesenangan,” pesannya yang disambut tepuk tangan meriah.

 

Sementara itu, Lisda Hendrajoni memberikan sentuhan emosional dalam sambutannya. Dengan suara lembut namun berwibawa, ia menyampaikan bahwa literasi adalah jembatan menuju masa depan yang sejahtera.

 

“Setiap halaman yang dibaca adalah langkah menuju pemahaman, setiap tulisan yang ditorehkan adalah sumbangsih bagi sejarah,” katanya, menegaskan peran literasi dalam mencetak generasi unggul.

 

Lisda berpesan kepada para Bunda Literasi Kecamatan agar menjadi kekuatan lembut yang menggerakkan perubahan. “Bunda Literasi bukan sekadar simbol. Anda adalah inspirasi, penyalur semangat belajar di tengah masyarakat. Jadilah cahaya pengetahuan,” ujarnya menutup sambutan.

Seusai rangkaian formal, suasana berubah menjadi lebih cair. Anak-anak membaca buku bergambar, komunitas literasi berdiskusi, dan para guru bertukar gagasan tentang metode mengajar berbasis literasi.

 

Di sisi lain area acara, pemenang lomba resensi buku dan konten literasi menerima penghargaan. Mereka adalah representasi generasi baru yang berani tampil, menyampaikan gagasan, dan menginspirasi.

 

Di penghujung acara, para peserta bersama pemerintah menandatangani komitmen bersama memperkuat gerakan literasi di Pesisir Selatan. Komitmen tersebut menjadi bukti bahwa festival ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju masyarakat berpengetahuan.

 

Ketika matahari mulai merendah, terlihat wajah-wajah penuh harapan meninggalkan lokasi acara. Mereka membawa lebih dari sekadar selebaran dan suvenir; mereka membawa semangat baru untuk membangun masa depan melalui ilmu dan literasi.

Dengan Festival Literasi Daerah 2025 ini, Pesisir Selatan telah menyatakan sikap: literasi bukan pilihan, tetapi kebutuhan. Literasi bukan kegiatan sesaat, tetapi investasi jangka panjang untuk membentuk manusia yang cerdas, berkarakter, dan mencintai pengetahuan.

 

Dari halaman perpustakaan kabupaten, gerakan ini kini dipancarkan ke seluruh nagari — menuju masyarakat yang Cakap Literasi, Nagari Pandai, dan Indonesia Maju. Sebuah perjalanan baru telah dimulai, dan sejarah akan mencatatnya.

Related posts